REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Pep Guardiola takut kalau hukuman UEFA untuk tampil di Liga Champions bisa mempengaruhi rencana transfernya musim panas tahun ini. John Stones, Leroy Sane, Ilkay Gundogan, dan Claudio Bravo adalah pemain yang tiba di Etihad Stadium saat Guardiola mengambil kursi pelatih di klub pada musim panas 2016.
Namun, posisi tawar City dengan hukuman dari kompetisi Eropa selama dua musim dari UEFA itu akan terpengaruh. ''Saya sangat paham situasinya bahwa kami harus menunggu. Ide kami sekarang adalah dengan situasi FFP akan melakukan banding,'' ucap Guardiola, dikutip dari Sky Sports, Sabtu (22/2).
🙌 MATCH DAY! 🙌
🆚 #LEIMCI
🏟 King Power Stadium
⏰ 17:30 UK
🔵 #ManCity pic.twitter.com/M38Y2O8MIc
— Manchester City (@ManCity) February 22, 2020
Guardiola juga menyadari, bukan hanya hukuman UEFA saja yang bisa membuatnya kesulitan mendapatkan pemain incaran. Tapi juga harga pemain yang sangat mahal, sehingga upaya menggaet pemain berkualitas kian sulit.
Hanya saja, bersama dengan klub, ia akan memutuskan yang terbaik, bukan hanya untuk tahun depan, tapi juga dua, tiga sampai empat tahun ke depan.
Infografis Leicester Vs Manchester City
''Sekarang kami harus menunggu. Jadi kami akan bermain tiga bulan ini dan saat musim berakhir, kita lihat saja situasinya seperti apa,'' ungkap pelatih asal Spanyol tersebut.
Untuk menenangkan situasi di internal timnya, Guardiola pun menegaskan kalau ia akan bertahan di City, jika memang hukuman UEFA tetap berlaku. Sebab, akan ada risiko eksodus pemainnya jika juara bertahan Liga Inggris tersebut gagal lolos ke Liga Champions, atau bahkan pengurangan poin dari UEFA.