REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan penyelesaian pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung tetap sesuai jadwal. Dia mengatakan, kereta cepat Jakarta-Bandung dapat beroperasi pada akhir 2021.
"Bulan Desember 2021 beroperasi. Tadi saya bicara dengan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), tidak masalah. Kami optimalkan,” kata Budi usai meninjau pembangunan terowongan empat kereta cepat Jakarta-Bandung, Ahad (23/2).
Budi mengungkapkan, merebaknya virus corona tipe baru di Wuhan, China, tidak akan berdampak kepada proses pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Budi mengatakan, hal tersebut telah dikoordinasikan dan tenaga lokal akan dioptimalkan sebagai bentuk antisipasi.
“Sudah saya tegaskan, tidak molor (meski ada virus corona), tetap 2021. Tenaga kerjanya juga bisa dioptimalkan,” ujar Budi.
Menhub meminta KCIC tetap sesuai menyelesaikanproyek kereta cepat Jakarta-Bandung sesuai target. Sementara waktu, ia juga mengatakan, alih teknologi harus berjalan dan hubungan yang baik dengan masyarakat setempat di sekitar proyek tersebut pun harus dibina.
Menyoal musim hujan, Budi menyatakan, faktor cuaca tidak akan merusak rencana pembangunan kereta sepanjang 142,3 kilometer tersebut. Pembangunan masih terus berjalan sampai saat ini.
“Katakanlah bulan ini kecepatannya sekian dan mereka cenderung di tempat-tempat tertentu. Meski cuaca ekstrem, tetap berjalan,” ungkap Budi.
Saat ini, PT KCIC tengah mengerjakan sebanyak 13 terowongan. Rencananya, akan ada empat stasiun pemberhentian, yakni Stasiun Halim, Karawang, Walini, dan Tegal Luar, Bandung yang akan dilintasi kereta cepat Jakarta-Bandung.
Dari jalur tersebut, sebanyak 80 kilometer dibangun layang. Sisanya, jalur kereta cepat Jakarta0Bandung digarap di atas tanah yang di antaranya melalui terowongan yang menembus bukit. Dengan keberadaan kereta tersebut, waktu tempuh Jakarta-Bandung akan lebih cepat sekitar 46 menit dengan kecepatan sekitar 350 kilometer per jam.