Ahad 23 Feb 2020 17:18 WIB

Tinggi Muka Air Bendungan Katulampa Bogor Kembali Normal

Menurut petugas tinggi air di Katulampa terpantau normal yakni 30 sentimeter.

Tinggi air di Bendungan Katulampa mulai normal. Foto Bendungan Katulampa, (ilustrasi).
Foto: Republika/Rahma Sulistya
Tinggi air di Bendungan Katulampa mulai normal. Foto Bendungan Katulampa, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tinggi muka air di bendung Katulampa Kota Bogor pada Ahad siang sekitar pukul 14.00 WIB, terpantau normal yakni 30 sentimeter (cm) dan cuaca di Kota Bogor mendung. Menurut Petugas Jaga Pintu Air Katulampa, Achmad Aliyudin, di Bogor, Ahad (23/2), tinggi muka air di Bendung Katulampa terpantau normal sejak pagi.

Sebelumnya, pada Sabtu (22/2) pagi sekitar pukul 08.00 WIB, tinggi muka air terpantau 50 cm atau siaga IV dan kondisi ini masih bertahan hingga Sabtu (22/2) siang. Sementara itu, Badan Meteorologi, Kilmatologi, dan Geofisika (BMKG), memprakirakan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor akan turun hujan ringan pada Minggu malam.

Baca Juga

Data yang diposting BMKG, di laman bmkg.go.id, tercatat akan turun hujan ringan di Cicarua, Gadog Ciawi, Kota Bogor, Cibinong, dan Kota Depok. BMKG juga memprakirakan pada Senin (24/2) dini hari di Cirarua, Gadog Ciawi, dan Kota Depok.

Sementara itu, di beberapa lokasi di DKI Jakarta, terjadi banjir dan genangan air, akibat hujan yang turun pada Sabtu (22/2) malam hingga Ahad dini hari.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement