REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud MD, mengaku tidak pernah melihat Presiden Joko Widodo memberi isyarat melakukan perombakan kabinet atau reshuffle. Menurut dia, Presiden tidak pernah membicarakan hal tersebut.
"Reshuffle saya tidak dengar dan tidak ingin dengar. Untuk apa? Sejauh yang saya tahu, Presiden tidak pernah bicara reshuffle, tidak pernah memberikan isyarat-isyarat reshuffle," ujar Mahfud di Kemenko Polhukam, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (24/2).
Mahfud mengatakan, Jokowi tidak mengeluarkan isyarat apa pun tentang perombakan kabinet di setiap sidang kabinet yang dilaksanakan. Menurut dia, setiap pekannya, sidang kabinet dilakukan dua hingga tiga kali dan tidak ada tanda-tanda soal itu.
"Di sidang kabinet biasa-biasa aja tuh. Kita kan rata-rata setiap seminggu sidang kabinet itu dua atau tiga kali. Tidak ada isyarat itu. Baik dari sikap maupun pernyataan. Jadi, itu hak prerogatif Presiden," terang dia.
Istana sendiri telah menanggapi beredarnya isu rencana perombakan komposisi menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju. Menurut Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Jokowi tak berencana untuk melakukan perombakan kabinet atau reshuffle dalam waktu dekat ini. "Tidak ada rencana reshuffle," kata Fadjroel kepada wartawan, Jumat (21/2).
Sebelumnya, sejumlah pihak memprediksi adanya reshuffle menteri. Salah satunya, yakni koordinator tim sembilan Partai Golkar Cyrillus Kerong yang menyebut dalam waktu dekat pemerintah akan melakukan perombakan kabinet. Ia memprediksi perombakan akan dilakukan paling lambat setelah Idul Fitri pada tahun ini.