Selasa 25 Feb 2020 06:09 WIB

Pandangan Ulama Tentang Doa Memasuki Bulan Rajab

Ada doa yang biasa dibaca umat Islam saat memasuki bulan Rajab.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Pandangan Ulama Tentang Doa Memasuki Bulan Rajab. Foto: Perhitungan bulan Rajab.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/c
Pandangan Ulama Tentang Doa Memasuki Bulan Rajab. Foto: Perhitungan bulan Rajab.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada sebuah doa yang biasa dibaca umat Islam sebelum memasuki bulan Rajab. Akan tetapi ada perbedaan pandangan dari pala ulama tentang doa tersebut.

Doa tersebut berbunyi, Allahumma barik lana fi rajaba wasya'bana waballighna ramadhana. Artinya, Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.

Baca Juga

Doa tersebut diriwayatkan oleh beberapa ahli hadis. Salah satunya oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar. Tapi Imam An-Nawawi menilai hadis tersebut statusnya dhaif atau lemah.

Dalam Kitab Al-Adzkar pada bab dzikir-dzikir puasa dituliskan; Kami riwayatkan dalam kitab Hilyatul Auliya dengan sanad yang dhaif, bersumber dari Ziyad An-Numairi dari Anas bin Malik RA. Ia berkata, Rasulullah SAW ketika memasuki bulan Rajab berkata: Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab dan Syaban. Sampaikanlah kami pada bulan Ramadhan.

Imam An-Nawawi menilai hadis tersebut dhaif. Ulama lainnya menilai Ziyad An-Numairi yang meriwayatkan hadis tersebut sebagai orang yang munkarul hadits. Ada juga ulama yang berpendapat hadis itu dapat ditulis tapi tidak bisa dijadikan sebagai hujah (dalil).

Hadits tersebut hanya berupa doa dan harapan kebaikan yang tidak ada hubungannya dengan akidah dan ibadah mahdhah. Hadis tersebut memang dinilai lemah, tapi Imam An-Nawawi sepertinya menilai kelemahan hadis itu tidak terlalu parah dengan bukti tetap memasukkan ke dalam kitab Al-Adzkar.

Sebagian ulama menyimpulkan hadis tersebut berstatus lemah, namun tetap bisa diamalkan. Sebab mengamalkan doa seperti dalam hadis itu boleh selama tidak diyakini hadis itu bersumber dari Nabi Muhammad SAW. Allahu a'lam.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement