Selasa 25 Feb 2020 14:16 WIB

Wapres: Pemilu Jangan Jadi Sumber Perpecahan

Pemilu jangan menjadi sumber perpecahan dan melahirkan permusuhan

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (25/2).
Foto: Dok Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin saat menghadiri peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (25/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan penyelenggaraan Pilkada serentak tahun 2020 bisa berjalan lancar dan sukses. Wapres mengingatkan Pemilu maupun Pilkada adalah proses dan bukanlah tujuan dalam demokrasi. Sementara, tujuan hakiki dari Pemilu maupun Pilkada itu adalah menyejahterakan rakyat dan memajukan negara.

"Karena itu Pemilu jangan menjadi sumber perpecahan dan melahirkan permusuhan dan membuat suasana tidak kondusif, bahkan membuat ada persengketaan di antara sesama kita," ujar Ma'ruf saat menghadiri peluncuran Indeks Kerawanan Pilkada 2020 di Hotel Red Top Pecenongan, Jakarta, Selasa (25/2).

Karena itu, Ma'ruf mengingatkan agar masyarakat saling menghormati perbedaan pilihan di antara sesama, baik itu agama, maupun pilihan politik. Menurut Ma'ruf, meskipun berbeda pilihan, hendaknya tidak membuat masyarakat saling bermusuhan. Begitu pun di Pilkada 2020 yang digelar serentak September mendatang.

"Kalau berbeda partai juga kita tidak boleh bermusuhan, lakuum partaiukum, berbeda capres juga begitu, lakuum capresukum, sebagai sesama bangsa kita tetap bersaudara, juga perbedaan bupati, gubernur juga seharusnya tidak menjadikan sumber perpecahan," ujar Ma'ruf.

Untuk itu, ia meminta agar seluruh peserta Pilkada 2020 dan masyarakat untuk menyukseskan Pilkada serentak. Apalagi, pengalaman Pilkada dan Pemilihan Legislatif dan Pilpres sebelumnya menjadi modal agar penyelenggaraan Pilkada bisa lebih sukses.

"Sukses pesta demokrasi tersebut menciptakan optimisme penyelenggaraan Pilkada Serentak pada tahun 2020 nanti di 270 daerah, yakni 9 Provinsi, 27 kota, dan 224 kabupaten," ujar Ma'ruf.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement