REPUBLIKA.CO.ID, TBLISI -- Kasus perdana virus corona muncul di Georgia pada Rabu (26/2). Menteri Kesehatan Georgia, Ekaterine Tikaradze, mengatakan, kasus itu menimpa seorang warga Georgia yang sedang melakukan perjalanan dari Iran dengan menyeberangi perbatasan dari negara tetangga, Azerbaijan.
"Ia langsung dibawa ke rumah sakit dari pos pemeriksaan perbatasan," katanya, dilanisr melalui reuters, Kamis (27/2).
Tikaradze menyebutkan, warga yang terinfeksi diketahui seorang pria terinfeksi melakukan perjalanan dengan mini bus bersama 12 penumpang lainnya. Mereka menyeberangi perbatasan Georgia dengan Azerbaijan pada Selasa (25/2). Seluruh penumpang saat ini sudah diperiksa dan dibawa ke rumah sakit, katanya.
"Yang positif virus corona hanya ada satu," ungkap Tikaradze.
Hasil pemeriksaan penumpang lainnya negatif. Namun mereka tetap menjalani karantina. Kelompok tersebut memutuskan untuk menunda perjalanan antara Georgia dan Iran selama dua pekan.
Perdana Menteri Georgia, Giorgi Gakharia, membentuk kelompok untuk mengkoordinasikan tindakan pencegahan wabah virus corona di negara tersebut. Georgia, negara Kaukasus Selatan berpenduduk 3,7 juta, menghentikanpenerbangan langsung dari dan ke China sejak 29 Januari hingga dua bulan ke depan.
Langkah serupa diterapkan atas Iran pada 23 Februari. Georgia juga memperingatkan warga agar tidak mengunjungi kedua negara tersebut.
Virus corona muncul di China pada akhir tahun lalu dan telah menulari sekitar 80.000 orang serta menelan lebih dari 2.700 korban jiwa, yang sebagian besar terdapat di China.