REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tangguh menghadapi dampak COVID-19 atau virus corona. Tito khawatir virus itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kita harus melaksanakan sejumlah langkah untuk menghadapi tekanan ekonomi selain akibat perang dagang antara US vs China, dan Brexit di Inggris, juga dampak COVID-19 atau Korona,” kata Mendagri dalam siaran pers, Kamis (27/2).
Tito menyebut salah satu sektor yang terkena dampak penyebaran virus corona ialah sektor pariwisata. Sebab, wisatawan Tiongkok menjadi pangsa pasar wisata di Indonesia. Tak hanya itu, Tiongkok menjadi rekan import-export bagi Indonesia.
“Dampaknya otomatis di wisata, karena Tiongkok itu sekarang middle classnya meningkat, turisnya termasuk terbesar ke seluruh dunia termasuk ke Indoneisa, otomatis wisata akan terdampak, ini yang paling utama,” sebut Tito.
Dengan adanya isolasi di beberapa Kota di Tiongkok, meruntuhkan secara perlahan pertumbuhan yang telah dibangun di wilayah itu. Sementara itu, penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, sedikit banyaknya akan memengaruhi perlambatan ekonomi di Indonesia.
“Dengan adanya lock down di Tiongkok, kota-kota diisolasi, ini menimbulkan efek psikologis masyarakat di Tiongkok terutama membuat mesin produksi menjadi lamban, pabrik dan kantor tutup. Ini pengaruhnya besar sekali, karena 1persen penurunan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok akan berdampak sekitar 0,06 pelambanan ekonomi di kita, ini harus kita antisipasi bersama,” ujarnya.