REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pekerja informal menjadi salah satu masyarakat Indonesia yang tedampak paling parah dari situasi wabah Covid-19. Menteri Sosial (Mensos) Juliari Batubara mengatakan, bantuan untuk para pekerja informal saat ini sedang dimatangkan.
Imbauan bekerja dan belajar di rumah, khususnya di Jakarta menyebabkan pekerja informal kehilangan pekerjaannya. Terkait hal tersebut, pemberian bantuan sedang dibahas oleh Kementerian Keuangan dan Pemerintah Provinsi DKI.
Juliari mengatakan, sebenarnya Kemensos siap dalam hal pemberian bantuan. "Kami masih menunggu data dari Pemprov DKI. Kami siap saja, tapi datanya belum ada," kata Juliari, dihubungi Republika, Rabu (1/4).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk segera menerapkan program jaring pengaman sosial (social safety net). Hal ini perlu dilakukan khususnya untuk memberikan stimulus bagi pekerja informal yang telah mengalami penurunan penghasilan.
Selain itu, dalam hal membantu masyarakat miskin di tengah wabah Covid-19, Jokowi juga akan menambah penerima kartu sembako. Apabila sebelumnya jumlah penerima manfaat berjumlah 15,2 juta, maka akan ditingkatkan menjadi 20 juta penerima.
Terkait hal tersebut, Juliari mengatakan, tambahan sekitar 5 juta tersebut merupakan gabungan dari data lama dan data terbaru. Diharapkan, dengan demikian bantuan bisa diterima oleh lebih banyak masyarakat yang membutuhkan.
"Masyarakat miskin yang belum dapat program sembako selama ini, yang ada di dalam data terpadu kami. Gabungan antara data lama dan data terbaru," kata Juliari menambahkan.