Jumat 28 Feb 2020 23:19 WIB

BNPB: Terjadi 652 Bencana Hingga Februari

BNPB menyebut 99, 85 persen bencana sepanjang 2020 adalah bencana hidrometeorologi.

Ilustrasi.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo mengatakan selama periode 1 Januari 2020 hingga 27 Februari 2020 terjadi 652 bencana di seluruh Indonesia.

"Sebanyak 99,85 persen kejadian bencana sepanjang 2020 adalah bencana hidrometeorologi," kata Agus dalam jumpa pers yang diadakan di Graha BNPB, Jakarta, Jumat (28/2).

Agus mengatakan selain banjir, tanah longsor, gelombang pasang, dan puting beliung; bencana hidrometeorologi yang terjadi juga kebakaran hutan dan lahan.

Kebakaran hutan dan lahan masih terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain Aceh, Riau, Maluku, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

"Kejadian bencana telah menyebabkan 123 orang meninggal dunia dan dua orang hilang, 165 orang luka-luka dan 1.441.283 orang mengungsi," tuturnya.

Sementara itu, bencana juga menyebabkan 11.522 rumah rusak dengan perincian 2.579 rusak berat, 1.794 rusak ringan, dan 7.149 rusak ringan.

Bencana juga menyebabkan kerusakan terhadap beberapa fasilitas umum, antara lain 152 fasilitas pendidikan, 128 fasilitas ibadah, 15 fasilitas kesehatan, 48 kantor, dan 113 jembatan.

BNPB mengadakan jumpa pers terkait dengan penanganan bencana selama Januari hingga Februari 2020. Selain bencana alam, dalam jumpa pers tersebut juga dipaparkan penanganan COVID-19 dan kontaminasi radioaktif di Serpong, Tangerang Selatan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement