Ahad 01 Mar 2020 22:44 WIB

WNI ABK Diamond Princess Sembuh dari Corona Ikut Dijemput

WNI ABK Diamond Princess yang sempat positif Corona ikut pulang ke Indonesia

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Petugas kesehatan bersiap menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Ahad (2/3/3030).
Foto: Antara/KBRI Tokyo
Petugas kesehatan bersiap menyemprotkan cairan disinfektan kepada WNI ABK Diamond Princess dan barang bawaan saat turun dari kapal di Yokohama, Jepang, Ahad (2/3/3030).

REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA - Dua warga negara Indonesia (WNI) ABK Diamond Princess yang sempat sakit karena positif COVID-19 namun sudah dinyatakan sembuh ikut dijemput untuk kembali ke Indonesia. Keduanya dijemput bersama 67 WNI lainnya.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan dari rencana 68 orang yang akan dijemput bertambah satu menjadi 69 orang. Jumlahnya bertambah karena satu WNI yang positif COVID-19 sudah dinyatakan sembuh.

Baca Juga

"Yang positif awalnya sembilan, satu sembuh melalui dua pemeriksaan terakhir. Satu lagi dinyatakan sembuh dari dua kali pemeriksaan," kata Yurianto pada Ahad (1/3).

Sementara dua orang WNI lainnya menolak untuk ikut dikarenakan memang bekerja sebagai kru inti di kapal tersebut. Mereka adalah kru inti yang bertanggung jawab pada Diamond Princess. Total seluruh WNI yang menjadi kru kapal tersebut 78 orang.

Yurianto menegaskan seluruh 69 kru kapal tersebut dinyatakan sehat oleh otoritas kesehatan Jepang. "Alhamdulillah dari 69 ini semua tidak ada yang panas, tidak ada yang batuk, tidak ada yang sesak. Artinya mereka memenuhi persyaratan untuk kemudian melanjutkan ke tanah air," kata Yurianto.

Dia juga menjelaskan 69 WNI tersebut telah menjalani masa karantina 14 hari di Diamond Princess. Seluruhnya dinyatakan negatif COVID-19 melalui pemeriksaan PCR. Namun otoritas kesehatan Indonesia akan kembali melakukan pemeriksaan ulang baik secara klinis dan laboratorium.

Yurianto menerangkan pemerintah akan melakukan pemeriksaan laboratorium pada 69 WNI yang dievakuasi dengan dua metode berbeda. Pertama menggunakan PCR yang hanya membutuhkan waktu satu hari. Kedua menggunakan metode genom sequencing yang memakan waktu tiga hari namun pemeriksaan lebih detil sampai struktur genetik.

"Nanti akan dimasukkan di kapal kita akan melakukan pemeriksaan kembali, dobel cek dan nantinya akan kita bawa menuju ke Sebaru untuk kemudian kita lakukan observasi. Semua masih on schedule," kata Yurianto.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement