Senin 02 Mar 2020 14:03 WIB

Proyek KA Cepat Disetop Sementara, Wika: Untuk Evaluasi

Sempat ada saluran yang terhambat sehingga harus diperbaiki.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah kendaraan melaju di samping proyek kereta cepat (High Speed Railway) Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/2/2020).
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan melaju di samping proyek kereta cepat (High Speed Railway) Jakarta-Bandung di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (29/2/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Wijaya Karya Tbk (Wika) Tumiyana mengatakan pemberhentian sementara pengerjaan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan keinginan pemerintah agar proyek berjalan dengan baik. Tumiyana menyebut sempat ada saluran yang terhambat sehingga harus diperbaiki.

"Kemarin ada saluran yang mampet sedikit, dievaluasi ulang supaya ada perbaikan kinerjanya teman-teman konsorsium Cina. Mandek (berhenti) untuk evaluasi, oke dong," ujar Tumiyana di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (2/3).

Baca Juga

Tumiyana menganalogikan berhentinya sementara proyek pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung seperti anak sekolah yang nakal dan diskors beberapa hari untuk bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar kembali. Ia menilai hal ini merupakan bentuk perhatian dari pemerintah. Tumiyana menyebut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono sempat marah melihat pengelolaan sistem drainase yang buruk dan adanya keterlambatan pembangunan saluran drainase yang telah terputus akibat proyek.

"Sama, ini nakal dikit, ya dicubit, ayo dibenierin dulu, baru jalan lagi," ucapnya.

Kata Tumiyana, Kementerian PUPR meminta kinerja pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung diperbaiki dengan memerhatikan kondisi drainase, pembenahan aspek kesehatan dan keselamatan kerja, dan memenuhi SOP yang sudah ditetapkan. Tumiyana berharap pemberhentian sementara hanya berlangsung selama dua pekan. Ia menilai pelaksanaan pembangunan kereta cepat bisa lebih cepat apabila sudah mematuhi semua ketentuan yang berlaku.

"Harapannya bisa lebih cepat dari dua minggu. Dua minggu itu batasannya supaya sebelum dua minggu kalau sudah rilis ya kita jalan lagi," lanjutnya.

Tumiyana menyebut pemberhentian sementara pembangunan kereta cepat tidak akan memengaruhi target operasional yang dicanangkan pada 2021.

"(Targetnya) tetap. Cuma tadi yang saya bilang saat sekolah bolos sentil dikit, lalu jalan lagi," kata Tumiyana.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement