Rabu 04 Mar 2020 12:04 WIB

Pemkot Depok Bantah Bocorkan Informasi Alamat Pasien Corona

Pemkot Depok membantah tudingan yang menyebut telah membocorkan alamat pasien corona

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Christiyaningsih
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Wali Kota Depok Muhammad Idris (kiri). Pemkot Depok membantah tudingan yang menyebut telah membocorkan alamat pasien corona. Ilustrasi.
Foto: ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA FOTO
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto (kanan) bersama Wali Kota Depok Muhammad Idris (kiri). Pemkot Depok membantah tudingan yang menyebut telah membocorkan alamat pasien corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok membantah tudingan pernyataan sejumlah pejabat yang menyebutkan nama dan alamat dua pasien positif corona saat diwawancarai sejumlah wartawan. Bantahan ini disampaikan Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo).

"Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menegaskan tidak pernah secara lisan dan tertulis menyebutkan nama dan alamat dua pasien positif corona," ujar Kepala Kominfo Kota Depok Sidik Mulyono saat dihubungi Republika, Rabu (4/3).

Baca Juga

Sidik menambahkan, pihaknya tidak tahu para wartawan mendapat informasi nama dan alamat dua pasien positif corona. "Setahu saya wartawan mendapat informasi awal adanya dua warga Kota Depok positif corona dari keterangan resmi pemerintah pusat dan kami tahunya dari pemberitaan media. Setelah itu baru kami rapat koordinasi," tutur Sidik.

Menurutnya untuk menghindari informasi simpang siur terkait wabah corona di Kota Depok, pihaknya untuk sementara ditunjuk sebagai juru bicara (jubir). "Jadi sekarang penyebaran informasinya harus satu pintu, saya yang ditunjuk sementara. Pemkot Depok juga sudah mendirikan posko crisis center di Balai Kota Depok," terangnya.

Pada sebuah acara bincang-bincang di televisi swasta, Wali Kota Depok Muhammad Idris ditanya pembawa acara Karni Ilyas mengenai siapa pejabat yang menyebarkan nama dan alamat dua warga Kota Depok positif corona. "Saya sampai saat ini belum mengetahui secara pasti nama dua korban tersebut. Dalam konferensi pers saya tidak menyebutkan nama dan alamat rumahnya," terang Idris saat menjawab pertanyaan tersebut, Selasa (3/3).

Idris menyampaikan saat itu memang dirinya sedang memastikan alamat pasti ke dua pasien kepada asistennya. "Memang ketika itu saya sedang mencari tahu. Lalu saya tanyakan ke asisten saya perumahan apa. Ini apakah yang ada di Sukmajaya atau yang ada di tempat lain, mungkin kata-kata itu terdengar oleh wartawan dan dikutip," tuturnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement