REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Produsen soju, minuman nasional Korea Selatan (Korsel) ikut berjuang menghadapi wabah virus corona yang disebut Covid 19. Mereka membantu menyediakan ethanol untuk sanitizer. Korsel menjadi korban Covid 19 paling parah selain China.
Tidak hanya masker tapi desinfektan seperti sanitizer beterbangan di rak-rak toko. Satu bulan sejak kasus pertama diumumkan penularan Covid 19 di Korsel sudah melewati angka 5.000 kasus.
Produsen soju merespons tingginya permintaan ethanol untuk sanitizer dengan mendonasikan alkohol yang sebelumnya untuk diminum. Soju biasanya mengandung 17 sampai 20 persen alkohol yang berasal dari fermentasi beras tapi kini dari gandum atau kentang.
"Permintaan ethanol untuk desinfektan meningkat sementara pasokannya terbatas, tapi kami telah memutuskan untuk menyediakannya," kata pejabat Daesun Distilling yang terletak di kota Busan, Rabu (4/3).
Perusahaan tersebut mendonasikan 32 ton ethanol untuk menangkal penyebaran Covid 19. Disinfektan tersebut akan digunakan di gedung-gedung dan ruang-ruang publik di Busan dan tenggara Daegu, kota yang menjadi pusat Covid 19 di Korsel.
"Kami berencana untuk terus melakukan donasi sampai wabah virus corona stabil dan akan mendonasikan berton-ton lagi," kata pejabat yang tidak bersedia namanya disebutkan itu.
Mengutip data industri minuman alkohol media-media Korsel melaporkan masyarakat Korsel biasanya menghabiskan 12 botol soju setiap pekan. Ethanol untuk minuman beralkohol diproduksi melalui fermentasi atau penyulingan yang biasanya diambil dari kacang-kacangan atau sayuran.
Cairan kimia itu juga bisa didapatkan dari bahan baku petrokimia. Profesor kimia dari Sogang University Lee Duckhwan mengatakan baik yang digunakan untuk minuman beralkohol maupun sanitizer memiliki struktur kimiawi yang sama dan dapat memecah partikel-partikel virus.
"Jika ada perbedaannya, adalah pajak minuman keras terhadap ethanol yang diproduksi oleh pembuat minuman beralkohol," kata Lee.