REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengumpulkan sebanyak 638 drum berisi tanah dan vegetasi yang terkonaminasi radioaktif di Perumahan Batan, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (5/4). Tanah dan vegetasi tersebut dikirim ke tempat penyimpanan limbah radioaktif sementara di Pusat Teknologi Limbah Radioaktif (PTLR), Batan.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Heru Umbara mengatakan, pada hari ke-16 ini, pembersihan difokuskan pada pengerukan di beberapa titik. “Pada hari ini kegiatan clean up tinggal membersihkan di beberapa titik yang masih dianggap paparannya melebihi atas ambang batas,” kata Heru.
Heru menambahkan, untuk lebih menjamin keselamatan warga, maka tim clean up menyisir beberapa titik di luar garis yang ditentukan. Penyisiran ini dimaksudkan untuk lebih bersikap hati-hati terhadap kemungkinan adanya kontaminasi.
“Setiap selesai melakukan clean up selalu dilakukan maping ulang untuk mengukur kondisi paparan radiasi terakhir di area terpapar zat radioaktif setelah dilakukan pengerukan,” ucap Heru.
Di samping itu, tim clean up tengah menunggu hasil analisis dari sampel pohon yang telah diambil sebelumnya. Selanjutnya diputuskan seberapa banyak pepohonan yang akan ditebang dan dikirim ke PTLR.
“Setelah semua dianggap bersih dari paparan zat radioaktif, Batan akan berkoordinasi dengan pihak Bapeten untuk melakukan pemeriksaan akhir dan mendeklarasikan bahwa area yang selama ini terkontaminasi zat radioaktif telah bersih seperti semula,” kata Heru.
Informasi yang diketahui, proses clean up ini sudah hampir selesai. Pihaknya dan masih menunggu hasil akhir apakah paparan setelah pengerukan sudah sesuai dengan ketentuan atau belum.
“Setelah dinyatakan bersih, selanjutnya Bapeten akan memberi pernyataan bahwa daerah tersebut telah bersih. Tahapan berikutnya adalah melakukan remediasi,” ujarnya.