REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Bhutan melarang kedatangan wisatawan selama dua minggu setelah negara itu memastikan kasus pertama virus corona, yaitu pada seorang turis yang tiba dari negara tetangga, India.
Kerajaan kecil di Himalaya itu, yang sangat bergantung pada pariwisata kelas atas untuk mendatangkan devisa, mengatakan seorang warga Amerika berusia 79 tahun telah dinyatakan positif terkena COVID-19. Warga Amerika itu masuk ke Bhutan dari India pada 2 Maret melalui udara.
"Pemerintah akan secara langsung memberlakukan pembatasan dua minggu pada semua wisatawan yang datang," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
"Langkah ini diambil untuk memungkinkan pemantauan bisa dijalankan secara ketat, penilaian sumber infeksi dan meringankan keadaan."
Pemerintah juga mengumumkan penutupan beberapa sekolah serta penundaan konferensi dan seminar internasional selama dua minggu. Kementerian mengatakan pasien yang memasuki India pada 21 Februari itu telah dikarantina di rumah sakit di ibu kota, Thimpu.
Jumlah total kasus corona yang dikonfirmasi di India naik menjadi 31 setelah seseorang dari New Delhi, dengan riwayat perjalanan dari Thailand dan Malaysia, dinyatakan positif mengidap virus tersebut, kata kementerian kesehatan negara itu.
Virus corona, yang dapat menimbulkan penyakit pernapasan hingga dapat menyebabkan pneumonia, diyakini muncul di Wuhan, kota di China tengah pada akhir tahun lalu. Secara global, kasus pengidap virus corona, atau COVID-19, berjumlah 98.000 dan kematian tercatat lebih dari 3.300, menurut penghitungan Reuters. Sebagian besar kasus dan kematian terjadi di China tetapi virus itu kini menyebar ke banyak negara.