Senin 09 Mar 2020 08:30 WIB

Mentan: Nenas Indonesia Berpeluang Masuk Pasar Eropa

Cina selama ini memanfaatkan produk nenas Indonesia untuk kebutuhan pasar Eropa

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi produk petani binaan PT Pupuk Kujang di Kujang Festival. Mentan yakin Indonesia sebagai negara tropis juga menjadi salah satu negara produsen nenas dunia.
Foto: Kementan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi produk petani binaan PT Pupuk Kujang di Kujang Festival. Mentan yakin Indonesia sebagai negara tropis juga menjadi salah satu negara produsen nenas dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menyatakan saat ini kondisi pasar ekspor produk hortikultura Indonesia semakin meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan pasar Eropa. Hal tersebut diungkapkan Mentan berdasarkan kondisi sektor pertanian Cina yang selama ini memenuhi pasar Eropa sedang terganggu akibat dampak wabah Covid-19.

Indonesia sebagai negara tropis juga menjadi salah satu negara produsen nenas dunia."Nenas sebagai komoditas tropis tidak ada dinegara subtropis dan ternyata nenas sangat dibutuhkan oleh masyarakat Eropa, tinggal saat ini kita perlu membuka akses untuk ekspor menggantikan Cina yang selama ini menjadi pemasok utama. Kita sedang jajakin," tegas Syahrul saat di wawancarai dalam acara Kujang Festival di Kawasan Pupuk Kujang Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Sabtu (7/3).

Syahrul menambahkan selama ini justru Cina memanfaatkan produk nenas Indonesia untuk kebutuhan pasar Eropa yang ekspornya melalui Cina, kedepan peluang ini harus bisa langsung dimanfaatkan oleh kita sendiri."Saya kira bukan itu yang penting bahwa mereka lagi stuck sehingga kita harus masuk dan kami lagi berusaha melakukan intelegent market untuk itu,"ungkap Mentan.

Mentan juga mengapresiasi produk petani binaan PT Pupuk Kujang khususnya hasil produk petani milenial yang hasilnya sangat memuaskan. Mentan berharap agar industri pupuk lainnya dapat mengikuti langkah yang telah dilakukan PT Pupuk Kujang.

"Saya langsung pede produk nenasnya tadi yang besar dan bobotnya berat dan paprikanya luar biasa. Saya tadi sempat tanya berapa ton produksi per hektarnya, petani tadi katakan antara 22 hingga 25 ton, jika harganya ratusan ribu, ini luar biasa,"ungkap Syahrul. 

Menurut Mentan, Kujang Festival membuktikan bahwa PT Pupuk Kujang tidak hanya peduli dengan produksinya sendiri tetapi turut mendorong pengembangan sektor pertanian. Acara tersebut juga dapat sekaligus mengevaluasi hasil penerapan penggunaan pupuk oleh petani.

"Memperhatikan booth yang ada tadi hasilnya yang juga baik, tentu berdasarkan pupuk mereka yang efektif dan efesien dengan binaan PT Pupuk Kujang. Pasti kedepan masyarakat akan semakin smart untuk menggunakan pupuk sehingga mendapatkan produktivitas dan kualitas yang baik terutama pada sektor tanaman pangan dan hortikultura,"ujar Syahrul.

Mentan SYL dalam kesempatan tersebut juga meminta agar para kepala daerah mulai dari desa, lurah, camat hingga bupati dan gubernur menggiatkan dan fokus terhadap pembangunan sektor pertanian, karena sektor pertanian menjadi solusi yang harus diambil dalam mensejahterakan masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Dirut PT Pupuk Kujang Bambang Eka Cahyana berterima kasih atas kehadiran Mentan yang dapat berinteraksi langsung dengan petani binaan PT Pupuk Kujang. Dirinya bangga kepada Mentan yang telah terus memberikan dukungan kepada industri pupuk di Indonesia khususnya dalam penyaluran pupuk bersubsidi di Indonesia. 

"Kami akan menjaga kepercayaan dan amanah pemerintah walau cukup berat namun menjadi suatu hal yang cukup membanggakan," kata Bambang. Festival Pupuk Kujang turut dihadiri Anggota Komisi IV DPR RI, Bupati Karawang dan jajarannya beberapa pejabat Eselon 1 Lingkup Kementan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement