REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China melaporkan tidak ada penularan virus corona terjadi di wilayahnya, kecuali di provinsi Hubei. Artinya, tidak ada kasus baru yang ditularkan secara lokal untuk hari kedua berturut-turut sejak Sabtu (7/3) dan Ahad (8/3).
Pemerintah China tetap berjaga atas penularan di luar Hubei yang dibawa dari luar negeri. Kasus itu terjadi di Gansu yang menemukan empat kasus penularan orang yang telah melakukan perjalanan dari Iran.
Laporan terbaru Komisi Kesehatan Nasional menyatakan, China memiliki 40 kasus baru infeksi virus corona pada Ahad. Jumlah tersebut turun dari 44 kasus sehari sebelumnya dan jumlah terendah sejak otoritas kesehatan mulai menerbitkan data nasional pada 20 Januari.
Dari kasus-kasus baru itu, 36 adalah infeksi baru di Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, sementara empat lainnya di provinsi Gansu. Saat ini, jumlah total kasus impor mencapai 67, termasuk empat kasus baru itu. Dengan penambahan kasus baru dan impor penularan, total kasus di China daratan menjadi 80.735.
Sementara penyebaran domestik virus telah melambat secara signifikan dalam beberapa hari terakhir, pihak berwenang terus mewaspadai risiko yang berasal dari orang-orang asing. Mereka pun melakukan pemantauan kepada warga negara China yang melakukan perjalanan kembali ke China dari daerah yang terkena dampak wabah virus corona.
Shanghai meningkatkan pemeriksaan bandara akhir pekan lalu karena infeksi yang berasal dari negara-negara seperti Italia dan Iran. China juga sadar akan puluhan juta pekerja migran yang kembali ke kantor, mal, dan pabrik sehingga mereka memiliki risiko penularan yang potensial.
Sebanyak 58.600 pasien telah dipulangkan dari rumah sakit China pada Ahad. Pihak berwenang menyadari potensi infeksi ulang dan telah memberitahu pasien yang baru pulih untuk pergi ke karantina selama 14 hari setelah dipulangkan.