REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Partai final Copa del Rey yang mempertemukan Athletic Bilbao versus Real Sociedad menjadi ajang sepak bola berikutnya yang keberlangsungannya terdampak wabah Covid-19.
Presiden RFEF Luis Rubiales pada Rabu (11/3) waktu setempat melakukan pertemuan dengan presiden kedua klub, Aitor Elizegi (Bilbao) dan Jokin Aperribay (Sociedad), sebelum memutuskan agar partai final bisa digelar di hadapan penonton, menurut laman resmi RFEF.
Sedianya, laga final digelar pada 18 April di Stadion La Caturja, Sevilla, tetapi pertandingan ini ditunda. RFEF beserta perwakilan kedua tim akan kembali melakukan pertemuan untuk memilih jadwal baru.
"Ini sebuah pertemuan pertama yang positif sebab dalam situasi sesulit ini, kami bisa sepakat untuk memastikan final bisa digelar di hadapan penonton agar La Cartuja tumpah ruah," kata Rubiales.
Elizegi menyatakan ingin para suporter Bilbao tetap dalam keadaan sehat walafiat. Namun, ia pun membutuhkan dukungan mereka dalam partai final.
"Tentunya penting bagi kami berkolaborasi dengan situasi belakangan ini," ujar Elizegi.
Sementara itu, Aperribay mengingatkan bahwa pertemuan antara Sociedad dan Bilbao di partai final Copa del Rey 2019/20 menjadi kali pertama. Final ini tentunya harus dikenang dengan sukacita bersama para suporter.
"Ini sebuah final yang indah dalam sejarah panjang klub kami lebih dari 100 tahun," katanya.
"Yang terpenting adalah kesehatan masyarakat, tetapi juga memastikan suporter hadir. Mereka bagian penting dari final ini," kata Aperribay.
Kelolosan Sociedad dan Bilbao ke partai pamungkas Copa del Rey 2019/20 menandai untuk pertama kalinya dalam sembilan tahun laga final tak didominasi dua klub raksasa, Barcelona dan Real Madrid, yang membuat kompetisi itu cenderung membosankan.