Jumat 13 Mar 2020 14:09 WIB

Yusril Nilai Pemerintah Belum Serius Menangani Corona

Yusril mengatakan pemerintah perlu bertindak cepat dan berani atasi corona.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Bayu Hermawan
Pengamat Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra (Republika TV/Havid Al Vizki)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Pengamat Hukum Tata Negara, Yusril Ihza Mahendra (Republika TV/Havid Al Vizki)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra menyarankan pemerintah menangani Virus Covid-19 layaknya penanganan darurat bencana. Menurutnya pemerintah harus bertindak lebih cepat dan berani. 

"Saya menyarankan agar Pemerintah menangani wabah Covid-19 mirip seperti kita melakukan tanggap darurat ketika kita menghadapi bencana alam," kata Yusril melalui pesan singkatnya, Jumat (13/3).

Baca Juga

Yusril menyinggung langkah Presiden Filipina, Duterte yang akan menetapkan Manila lockdown atau menjadi kota tertutup. Seluruh aparat Pemerintah dan militer disiagakan penuh untuk membatasi gerak warga.

Menurut Yusril, langkah Duterte bertujuan untuk menyelamatkan warga, karena mereka mengakui bahwa fasilitas RS di Manila tidak siap untuk menampung warga jika terjadi lonjakan luar biasa penderita Covid 19 seperti di Italia. Mereka berprinsip, mencegah lebih penting dari pada mengobati.

Sementara di Indonesia, Yusril menyoroti langkah pemerintah yang meminta masyarakat untuk tenang. Namun, kata dia, langkah darurat untuk mencegah penularan yang lebih banyak lagi, adalah hal yang juga sangat penting. 

"Lonjakan penderita tiap hari meningkat tajam. Apakah kita harus menunggu sampai kita tidak mampu lagi melakukan penanggulangan?," ujar Yusril. 

Maka itu Yusril menilai pemerintah  harus jujur dan berani mengakui bahwa RS di negaranya belum siap menampung korban yang tiba-tiba melonjak. Sehingga perlua diambil langkah pencegahan yang maksimal. Pemerintah diminta berpikir dan bertindak cepat lakukan pencegahan dan siapkan fasilitas RS. 

"Hal yang menakutkan antara lain adalah masih santainya sekolah di negara kita. Kegiatan ekstra kurikuler dan massif masih saja berlangsung, seolah-olah keadaan kita normal. Kita belum begitu serius dan maksimal antisipasi keadaan yang makin hari makin memburuk," ujarnya.

Kalau dana kesehatan tidak cukup, lanjut Yusril maka perlu dilakukan pembahasan untuk alokasikan dana tanggap darurat bencana alam untuk atasi wabah ini. Yusril berharap, pemerintah segera bertindak lebih cepat dari apa yang telah dilakukan saat ini. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement