REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Mengenal diri sendiri merupakan prinsip dasar dari setiap individu menetapkan hidup. Sebab, mengenali diri sendiri akan mampu membuat seseorang mampu menetapkan mimpi-mimpi yang akan mereka kejar.
Dosen Prodi Psikologi Universitas Islam Indonesia (UII), Resnia Novitasari, mengatakan dalam menilai diri sendiri tentu harus dilakukan secara obyektif. Sehingga, kita mampu mengenali siapa diri kita sebenarnya.
"Kalau terlalu fokus pada kelebihan kita, jadinya narsis, kalau fokus pada kelemahan kita, jadinya minder. Oleh sebab itu, menilai diri sendiri harus obyektif, jujur terhadap diri sendiri langkah yang pertama," kata Resnia.
Hal itu disampaikan dalam lokakarya goal setting bagi Mahasiswa yang digelar UII Learning Center di Gedung Moh Hatta Perpustakaan Pusat UII. Agenda ini diselenggarakan bekerja sama dengan Pusat Psikologi Terapan FPSB UII.
Resnia menuturkan, penting menyadari prinsip relasi manusia dalam perspektif Islam. Hal itu dimulai dengan hubungan seorang hamba kepada Allah SWT, lalu hubungan manusia dengan keluarga, orang lain dan dengan alam.
"Dengan meningkatkan kualitas hubungan kita dengan Allah, maka Allah yang akan memperbaiki hubungan kita dengan manusia," ujar Resnia.
Membedakan antara mimpi dan sasaran tidak kalah penting. Sebab, seseorang boleh bermimpi, dan mimpi itu akan tercapai dalam bentuk sasaran, jadi merumuskan goal setting penting menentukan arah hidup, dibarengi ikhtiar.
Resnia menambahkan, goal setting itu mampu menguatkan movitasi, tingkatkan tanggung jawab diri dan membantu mengambil keputusan.
Penting pula pahami skala prioritas agar mudah menentukan rencana aksi dalam menetapkan arah. "Jadi, dalam menentukan impian carilah impian yang betul-betul penting bagi kehidupan kita," kata Resnia.