REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nasib festival Film Cannes tahun ini masih belum pasti. Presiden Festival Film Cannes, Pierre Lescure, mengatakan ada kemungkinan dibatalkan menyusul pandemik virus corona di dunia, termasuk Eropa.
"Kami tetap optimistis dengan harapan bahwa puncak (covid-19) akan tercapai pada akhir Maret dan bahwa situasi akan sedikit membaik pada April," kata Lescure, dikutip dari The Hollywood Reporter, Sabtu (14/2).
"Tapi kami tidak menutup kemungkinan, jika situasinya tidak membaik, kami akan membatalkan (Festival Film Cannes 2020)," ujarnya.
Ada spekulasi selama berminggu-minggu bahwa Cannes dapat ditunda atau dihentikan di tengah meningkatnya penyebaran Covid-19. Penyakit ini kini tersebar di wilayah Eropa. WHO bahkan menyebut Eropa kini menjadi pusat pandemi covid-19.
Prancis pada hari Ahad (8/3) memperkenalkan langkah-langkah baru yang melarang pertemuan lebih dari 1.000 orang dalam upaya memperlambat penyebaran virus. Pada hari Rabu (11/3), Series Media, sebuah festival televisi di Lille yang dijadwalkan akan dimulai pada 20 Maret, juga dibatalkan.
Panitia Cannes sejauh ini berusaha meredakan kekhawatiran. Mereka mengatakan tetap melanjutkan sesuai rencana dan akan mengungkap susunan mereka pada 16 April sesuai jadwal dan memulai festival pada 12 Mei.
Prancis sekarang memiliki 1.784 kasus covid-19 yang telah dikonfirmasi hingga saat ini dengan total 33 korban jiwa. Hal ini menjadikannya negara dengan dampak terburuk kedua di Eropa setelah Italia.