Sabtu 14 Mar 2020 12:58 WIB

China Kirim Pasokan Medis ke Italia

China turun tangan memberikan bantuan pada Italia

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Papan pengumuman menyampaikan imbauan pada warga di Casalpusterlengo, Italia, untuk beraktivitas di rumah menyusul peningkatan infeksi virus corona di negara tersebut.(Claudio Furlan/Lapresse via AP)
Foto: Claudio Furlan/Lapresse via AP
Papan pengumuman menyampaikan imbauan pada warga di Casalpusterlengo, Italia, untuk beraktivitas di rumah menyusul peningkatan infeksi virus corona di negara tersebut.(Claudio Furlan/Lapresse via AP)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sejumlah besar pasokan medis dari China telah tiba di Italia pada Kamis (12/3) malam. Negara yang sudah mulai mengalami penurunan drastis kasus virus corona ini membantu negara Eropa menangani krisis virus yang terus tumbuh.

Italia sekarang adalah negara yang paling terdampak penyebaran virus corona setelah China. Virus itu muncul dan mulai menular di Italia pada 21 Februari. Rumah sakit-rumah sakit di Italia pun mulai kewalahan dan beberapa persediaan medis hampir habis.

Dikutip dari Aljazirah, berbeda dengan Cina, mitra Italia di Uni Eropa awal bulan ini menolak permintaan Roma untuk bantuan dengan pasokan medis. Negara-negara Eropa lain memutuskan untuk menyimpan persediaan masker wajah dan peralatan lainnya bagi warga negara mereka sendiri.

Atas sikap itu, China turun tangan memberikan bantuan. Sebuah tim yang terdiri dari sembilan staf medis China datang ke Italia dengan membawa sekitar 30 ton peralatan dalam penerbangan yang didukung oleh Palang Merah China.

"Di saat-saat yang penuh tekanan, sangat sulit, kami lega mendapatkan kedatangan pasokan ini. Memang benar itu hanya akan membantu sementara, tetapi itu tetap penting," kata kepala Palang Merah Italia, Francesco Rocca .

Rocca menjelaskan, Italia saat ini memang sedang membutuhkan pasokan masker yang besar. "Kami membutuhkan respirator yang akan disumbangkan oleh Palang Merah kepada pemerintah. Ini jelas merupakan sumbangan yang sangat penting bagi negara kami," katanya.

Dalam perkembangan terpisah, pendiri Alibaba Group Jack Ma menawarkan untuk menyumbangkan 500.000 alat penguji virus corona dan satu juta masker ke Amerika Serikat. Negara tersebut telah mengumumkan keadaan darurat nasional terkait kejadian luar biasa.

"Menggambar dari pengalaman negara saya, pengujian yang cepat dan akurat dan peralatan pelindung yang memadai untuk para profesional medis paling efektif dalam mencegah penyebaran virus," kata pengusaha asal Cina itu.

Selama beberapa pekan terakhir, organisasi Ma telah membantu menyediakan pasokan serupa ke negara-negara yang dilanda virus seperti Jepang, Korea Selatan, Italia, Iran dan Spanyol. "Pandemi yang kita hadapi hari ini tidak dapat lagi diselesaikan oleh masing-masing negara," kata Ma.

Ma dengan tegas menyatakan, untuk mengalahkan penyebaran virus harus dilakukan dengan menghilangkan batas-batas negara. Setiap negara harus berbagai sumber daya dan pengetahuan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement