REPUBLIKA.CO.ID, ROMA – Sepanjang sejarah sepak bola Italia, ada tiga peristiwa yang berhasil menghentikan roda sepak bola Negeri Pizza menepi yakni, Perang Dunia (PD) I 1916-1919, PD II 1943-1945, dan terbaru pandemi virus corona.
Tanpa mengurangi rasa hormat, dalam tiga peristiwa tersebut SS Lazio dianggap merupakan kesebelasan yang paling dirugikan.
Pasalnya, tim asal Ibu kota Italia itu gagal meraih gelar scudetto pada musim 1914/1915. Dalam sejarah panjang sepak bola Italia, Lazio baru menggenggam dua titel scudetto.
Pertama, pada musim kompetisi 1973/1974, dan era awal milenium 1999/2000. Namun, dalam waktu dekat, gelar juara skuat berjuluk i Biancocelesti kemungkinan besar akan bertambah.
Terlebih, hingga memasuki giornata ke-26 Lazio sukses menempel ketat peringkat pertama Juventus dengan hanya terpaut satu angka. Pasukan Simone Inzaghi pun dianggap tampil meyakinkan disepanjang pagelaran kompetisi Serie A 2019/2020.
Merujuk pada pertemuan kedua tim terakhir Lazio bahkan sukses mempermalukan Juve dengan defisit lebih dari dua gol. Pun dalam 21 laga terakhir Elang Ibu Kota sama sekali tidak pernah tersentuh kekalahan.
Namun sayang, para Laziale, julukan untuk penggemar Lazio, seakan dihantui perasaan trauma akut. Sebab, pada perjalanan musim ini pihak Lega Pro selaku pemangku seluruh kompetisi sepak bola Italia secara resmi memberhentikan kegiatan kulit bundar karena adanya pandemi virus Covid-19.
Sementara itu, juru bicara Lazio Arturo Diaconale mengklaim, para penggemar tidak bisa melupakan nostalgia suram mereka dari Scudetto yang ditolak pada 1915.
"Ketakutan, dengan kata lain, bahwa kejuaraan saat ini berakhir seperti terjadi saat PD I. Mengingat akibat gangguan tersebut pencapaian gemilang Lazio di atas lapangan sebagai peraih Scudetto tidak terlaksana," jelas Diaconale dikutip Football Italia, Sabtu (14/3).
Kala itu, sejarah mencatat Genoa wakil asal utara Italia yang keluar menasbihkan Scudettii 1914/1915. Namun, pada kenyataanya titel tersebur didapat tanpa menghadapi Lazio di final.
Sebelumnya, tersiar kabar jika terdapat tiga skenario untuk klub mana yang memenangkan gelar scudetto yaitu, menentukan juara berdasarkan posisi klasemen saat ini hingga pekan 26, atau mengadakan play-off, dan terakhir tidak menetapkan gelar juara sama sekali.
Apapun skema yang terjadi di atas, tetap saja Aquilotti menjadi tim paling dirugikan. Selain, terganggu oleh masalah persiapan tim, tren positif Marco Parolo dan kolega yang sedang on fire pun bisa saja berbalik negatif.