REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pidato pembukaan kongres ke-V Partai Demokrat, di JCC, Senayan, Jakarta, Ahad (15/3). Dalam pidatonya, SBY mengkritisi penanganan virus corona (Covid-19) secara global yang dinilai kurang maksimal.
"Koordinasi dan sinergi antarnegara kurang. Hampir semua negara bertindak secara unilateral, sendiri-sendiri. Padahal, wabah korona ini menyebar melalui interaksi antarmanusia sedunia, Ini kritik saya," kata SBY.
Ia berharap koordinasi, sinergi dan kerjasama antarnegara dapat diperbaiki dan ditingkatkan. Selain itu, SBY juga mengkritisi sikap pemimpin dunia dalam merespons dan menangani gejolak ekonomi saat ini.
"Dunia kurang padu dan kurang bekerja sama," kritiknya.
Ia teringat pada saat dunia mengalami krisis ekonomi pada 2008. Meskipun awalnya ada kepanikan, dengan cepat para pemimpin dunia segera bersatu dan melakukan aksi bersama.
"Sebagai pelaku sejarah, saya pribadi aktif terlibat di dalam-nya. Baik pada tingkat PBB, G-20, APEC, G-8 maupun ASEAN. Pikiran saya, kalau secara global situasi dapat dikendalikan, Indonesia akan selamat," ujarnya.
SBY menganggap dengan melibatkan banyak pihak, dan menjalankan manajemen krisis secara intensif maka krisis tersebut bisa ia selesaikan. Begitu juga menurutnya dalam menghadapi krisis global lain seperti corona. Ia mengajak semua pemimpin bersatu.
"Wahai para pemimpin dunia, selamatkan dunia bersama-sama. Together you can," imbau SBY.