REPUBLIKA.CO.ID, PRAHA - Republik Ceko memperketat pembatasan pada Senin (16/3) untuk memerangi wabah virus corona jenis baru. Ceko melarang orang untuk bepergian kecuali untuk bekerja, berbelanja, dan beberapa kegiatan terbatas lainnya hingga 24 Maret.
Perdana Menteri Andrej Babis mengatakan langkah-langkah baru mulai berlaku sejak tengah malam. Ia juga mendesak masyarakat untuk bekerja dari rumah atau mengambil liburan jika memungkinkan. Angkutan umum akan tetap berjalan.
Menteri Dalam Negeri Jan Hamacek mengatakan tujuan mengambil langkah-langkah itu untuk memperlambat penyebaran virus sementara waktu sekaligus menghindari lonjakan infeksi dan kematian yang tidak terkendali. "Tidak ada yang melarang siapa pun berjalan-jalan. Tetapi minum bir dengan 20 orang di sekitar Anda itu tidak bertanggung jawab dan berbahaya," katanya.
Negara dengan populasi 10,7 juta penduduk ini telah mengonfirmasi 253 kasus virus tetapi sejauh ini tidak ada kematian. Pemerintah telah dikritik oleh dokter dan rumah sakit yang melaporkan kekurangan masker pelindung dan respirator.
Menteri kesehatan mengatakan pada Sabtu bahwa negara tersebut kekurangan sekitar satu juta respirator dan pemerintah berusaha untuk mengamankan pasokan. Pada Ahad, pemerintah mengatakan jutaan respirator dan alat uji akan datang dari China dalam beberapa hari mendatang.
Orang dengan gejala mengeluh ditolak ketika meminta tes. Pemerintah mengatakan pihaknya mempercepat pengujian, melaporkan 971 tes pada Sabtu sehingga total menjadi 4.065. Pembatasan baru terjadi sehari setelah pemerintah menutup sebagian besar toko dan restoran selama setidaknya 10 hari.
Langkah-langkah lain yang diumumkan dalam beberapa hari terakhir termasuk larangan hampir semua perjalanan internasional sejak 16 Maret. Ceko juga menutup sekolah dan melarang acara publik seperti permainan olahraga dan konser.