Senin 16 Mar 2020 20:44 WIB

Bertambah, Empat Orang Positif Corona dan Lima PDP di Depok

Satu orang pasien positif Corona berhasil sembuh dan tidak ada korban yang meninggal.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam jumpa pers terkait Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor : 443/133-Huk /Dinkes Tentang Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19) atau disingkat SI-COVID di Balai Kota Depok, Senin (16/3).(Republika/Rusdy Nurdiansyah)
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam jumpa pers terkait Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor : 443/133-Huk /Dinkes Tentang Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19) atau disingkat SI-COVID di Balai Kota Depok, Senin (16/3).(Republika/Rusdy Nurdiansyah)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Data Crisis Center Covid-19 Kota Depok terkini per Ahad (15/3), kasus terkonfirmasi positif Corona ada empat orang. Lima orang merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) serta 156 Orang Dalam Pemantauan (ODP).

"Satu orang pasien positif Corona berhasil sembuh. Tidak ada korban yang meninggal," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam jumpa pers terkait Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor: 443/133-Huk /Dinkes Tentang Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19) atau disingkat SI-COVID di Balai Kota Depok, Senin (16/3).

Baca Juga

Idris menegaskan belum mendesak untuk menggeluarkan statis Kejadian Luar Biasa (KLB). Dia mengatakan hanya menggeluarkan SE Tentang Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19) atau disingkat SI-COVID. "Ini kondisi Siaga Bencana saja," tegasnya.

Idris mengungkapkan, tidak benar berita terkait peta sebaran kasus virus Corona di Kota Depok itu yang dikutip dari laman pikobar.jabarprov.go.id yang mengungkapkan terdapat pasien status Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di seluruh kecamatan di Kota Depok.

"Kami sudah sampaikan ke Gubernur Jawa Barat (Jabar) bahwa data tersebut tidak valid. Kami punya daya yang diupdate setiap hari di Crisis Center COVID-19 Kota Depok dengan alamat //ccc-19.depok.go.id," ungkapnya.

Menurut Idris, diperlukan langkah dan kebijakan yang tepat dan ketat untuk menghambat penyebaran COVID-19 di Wilayah Kota Depok. "Kalau bisa orang Depok enggak usah pergi-pergi keluar kota, kalau tak terpaksa ya," ucapnya.

Dia menambahkan, sebagai tindakan taktis dalam upaya pencegahan penyebaran COVID-19, Pemkot Depok meliburkan pelajar di sekolah pada semua tingkatan dan mengganti dengan belajar di rumah selama dua pekan, terhitung sejak Senin (16/3).

Lalu selama dua pekan, menghentikan sementara kegiatan lomba-lomba dan study tour, menghentikan sementara kegiatan Posyandu dan Posbindu, meniadakan sementara Car Free Day, menutup sementara Alun-Alun Kota Depok, menunda pertandingan olah raga di stadion dan menunda kegiatan kunjungan kerja. "Kami belum tetapkan KLB. Tapi, kami tetapkan Siaga Intensif Corona Virus Disease (Covid-19)," kata Idris. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement