Senin 16 Mar 2020 22:01 WIB

DMI Sulsel Terus Berupaya Mensterilkan Masjid dari Covid-19

Pembersihan mulai dari mengepel lantai, mencuci karpet, menyemprotkan disinfektan.

Pengurus masjid membawa karpet untuk dicuci saat membersihkan lantai Masjid Al-Markas, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/3/2020).(Antara/Arnas Padda)
Foto: Antara/Arnas Padda
Pengurus masjid membawa karpet untuk dicuci saat membersihkan lantai Masjid Al-Markas, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/3/2020).(Antara/Arnas Padda)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dewan Masjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan terus berupaya mensterilkan masjid dari virus corona baru atau Covid-19 yang telah mewabah di berbagai negara termasuk Indonesia. Ketua Bidang Ibadah Masjid Nurul Majid, H Hamid di Makassar, Senin (16/3) mengatakan pembersihan dan penyemprotan disinfektan dimaksudkan untuk menjamin rumah ibadah itu bebas dari COVID-19 agar dapat menjaga kekhusyukan para jamaah dalam menjalankan ibadahnya.

"Sebelum ada virus Corona, kami sering membersihkan masjid dan mencuci karpet. Tapi setelah adanya wabah Corona, yang kami lakukan adalah meningkatkan kebersihan dan menyemprotkan disinfektan," ujarnya.

Baca Juga

Pembersihan yang dilakukannya mulai dari mengepel lantai, mencuci karpet dengan membawa ke tempat pencucian khusus. Selain pembersihan itu, pihaknya juga menyemprotkan disinfektan agar virus yang menempel pada dinding-dinding bisa mati dan bersih agar jamaah tidak khawatir akan penularannya.

Bukan cuma penyemprotan, penempatan antiseptik atau hand sanitizer juga dilakukan agar jamaah bisa membersihkan tangannya baik sebelum atau setelah shalat. "Banyak yang khawatir memang, tapi kita cuma terus berupaya dan berdoa kepada Allah SWT agar dijauhkan dari segala jenis penyakit," katanya.

Selain Masjid Nurul Majid, Masjid Agung Syekh Yusuf dan masjid lainnya di wilayah Sulsel ini juga dibersihkan agar mencegah penularan virus Corona. Beberapa jamaah yang melihat aksi bersih-bersih masjid itu sangat senang karena kekhawatiran akan penularan itu bisa sedikit membuat lega para jamaah.

 

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement