Selasa 17 Mar 2020 14:01 WIB

Satgas IDI Minta Masyarakat Benar Terapkan Social Distance

Masyarakat diminta mematuhi anjuran pemerintah.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Petugas Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP 216 Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama 2 pekan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pendidikan. Foto : Thoudy Badai(Republika/Thoudy Badai)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas Palang Merah Indonesia Kota Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SMP 216 Jakarta Pusat, Senin (16/3/2020). Pemprov DKI Jakarta menghentikan kegiatan belajar mengajar di sekolah selama 2 pekan guna mencegah penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pendidikan. Foto : Thoudy Badai(Republika/Thoudy Badai)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Tugas (Satgas) virus novel corona (Covid-19) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) meminta masyarakat benar-benar menjaga jarak sosial (social distance). Upaya ini untuk menekan kasus Covid-19.

"Hal itu (upaya menekan penularan virus) tidak cukup hanya dilakukan instansi terkait dengan kesehatan. Kalau kita (masyarakat) juga tidak menjaga yang dianjurkan pemerintah yaitu social distance maka kasusnya akan bertambah dengan cepat," ujar Sekretaris Satgas Covid-19 PB IDI Dyah Agustina Waluyo saat konferensi pers sikap IDI dan organisasi profesi kesehatan menyikapi perkembangan  hasil rapat dan arahan Ketua BNPB Selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Infeksi COVID-19, di kantor IDI, di Jakarta, Senin (16/3) sore.

Ia menambahkan, organisasi profesi, fasilitas kesehatan, dan pemerintah pasti mengupayakan pengadaan sarana prasarana dan sumber daya manusia (SDM) untuk menekan Covid-19. Tetapi, masyarakat diharapkan membantu pihaknya agar kasus tidak meningkat pesat.

Ia menyebutkan, anak-anak yang diliburkan sekolah supaya tetap belajar di rumah. Kalaupun harus les, ia meminta, orang tua setop dulu kegiatan itu.