REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lanjutan IBL Pertamax 2020 paling cepat akan digelar bulan Juni-Juli. Karena masa tanggap darurat yang ditetapkan pemerintah akibat wabah virus corona sampai 29 Mei 2020. Namun, itu pun tergantung dari perkembangan situasi dan kondisi termutakhir pada saat itu.
Itu merupakan keputusan rapat yang dilakukan manajemen IBL dengan para pemilik dan perwakilan klub pada Rabu (18/3). Rapat dilakukan dengan cara video conference.
“Kami tengah mempersiapkan kelanjutan musim kompetisi IBL Pertamax 2020 dengan tetap mempertimbangkan situasi yang berkembang setiap saat," kata Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, salam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Rabu (18/3).
"Kelanjutan musim kompetisi IBL tentunya akan tetap mempertimbangkan situasi darurat yang saat ini ditetapkan hingga 29 Mei. Akhir Mei menjadi batas waktu manajemen IBL untuk menentukan apakah kompetisi memungkinkan dilanjutkan antara periode Juni-Juli atau September-Oktober," sambungnya.
Imbauan dari Menpora dan Perbasi tentunya juga akan menjadi bahan pertimbangan dan dasar untuk dilakukannya persiapan jelang lanjutan musim kompetisi.
Mengenai pemain asing di setiap klub, Junas menyebut mereka boleh dipulangkan terlebih dahulu. "Manajemen perlu menghargai bahwa dalam situasi saat ini, pertimbangan keselamatan, kesehatan serta concern terhadap keluarga seluruh pemain baik lokal maupun asing menjadi hal utama. Kita berharap situasi dapat membaik lebih cepat," tegasnya.
Namun demikian, kemungkinan apapun masih dapat terjadi terhadap rencana kelanjutan tersebut dan harus selalu bersiap pulandengan kondisi yang terburuk. Junas berharap situasi akan semakin kondusif sehingga rencana melanjutkan kompetisi IBL Pertamax 2020 bisa segera terealisasi dan tidak mengganggu persiapan musim berikutnya yang direncanakan kembali di mulai awal tahun depan.
Satu hal penting yang saat ini perlu dilakukan adalah mengimbau kepada seluruh klub, pemain, fan, dan stakeholder bola basket secara bersama-sama mendukung gerakan dan imbauan pemerintah. Caranya meningkatkan kewaspadaan dengan gaya hidup yang lebih bersih dan menerapkan social distance karena hal ini akan sangat mendukung percepatan situasi yang semakin baik.