REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Serie A menjadi liga sepak bola pertama yang ditunda di Eropa. Itu karena efek wabah covid-19 yang mengguncang Italia.
Meski demikian, Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) sudah berhitung tentang jadwal baru kompetisi setelah penghentian sementara. Menurut Presiden FIGC Gabriele Gravina, Serie A bisa kembali dimainkan pada 3 Mei 2020 dan berakhir pada 30 Juni 2020 bahkan lebih.
"Mungkin juga (penyelesaiannya) menghabiskan beberapa hari di bulan Juli," kata Gravina kepad Telelombardia, dikutip dari Football Italia, Kamis (19/3).
FIGC, menurutnya, terus berkomunikasi dengan pihak berwenang. Juga berdiskusi bersama UEFA dan FIFA. Dari situ bakal ada penyesuaian jadwal. Sebab para pemain juga tampil membela negara dalam tugas internasional pada pekan pertama Juni.
Ini artinya, nasib kompetisi terelite di Negeri Piza itu tetap tergantung dari penanganan pihak berwenang dalam memberantas virus corona tersebut di Italia. Apa pun yang terjadi, menurut Gravina, Serie A harus diselesaikan.
Ia berharap virus corona bisa diredam, sehingga kompetisi berlanjut secara kondusif. Jika tidak, sejumlah kerugian menanti mereka.
"Kami harus menyelesaikan kompetisi. Ada pertimbangan defisit keuangan hingga 700 juta euro, jika Serie A tidak berakhir. Batas waktu ideal adalah 30 Juni untuk serangkaian alasan. Tapi kita bisa mengambil tindakan luar biasa, dan bahkan mencapai 30 Juli," ujar Gravina.
Ia menegaskan kelangsungan sepak bola sangat berarti bagi negaranya. Itu bisa menunjukkan keadaan Italia sudah baik-baik saja.
"Jika sepak bola bangkit kembali, itu berarti negara telah mengalahkan virus terkutuk ini," kata Gravina menegaskan.