REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Bek kiri AS Roma, Aleksandar Kolarov, tidak yakin kompetisi Serie A musim ini bakal berakhir pada 30 Juni, seperti yang diharapkan Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA). Apalagi, dibanding negara-negara lain di Eropa, Italia menjadi negara yang paling parah terdampak pandemi virus Corona (COVID-19).
Dalam keputusannya pascarapat darurat antara para pemangku kepentingan, UEFA berharap seluruh kompetisi domestik di Eropa sudah bisa tuntas pada 30 Juni mendatang. Demi mengantisipasi penyebaran virus COVID-19, kompetisi domestik di benua biru memang telah dihentikan sementara sejak pekan lalu, tidak terkecuali Serie A.
Khusus di Italia, kompetisi Serie A telah dihentikan pada pekan lalu. Presiden Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), Gabriele Gravina, sempat mengungkapkan, FIGC berharap, Serie A musim ini akan kembali bergulir pada awal Mei mendatang. Namun, Kolarov meragukan rencana tersebut bisa benar-benar terwujud.
''Sebenarnya, saya tidak tahu, bagaimana kami akan memulai kompetisi ini pada Mei dan mengakhirinya pada 30 Juni. Saya tidak optimis itu bisa terwujud, meskipun jika saya berharap bisa lebih optimis,'' kata Kolarov kepada media asal Serbia, Sportklub, seperti dikutip Football Italia, Kamis (19/3).
Saat dihentikan pada pekan pekan lalu, Serie A telah menuntaskan giornata ke-26. Namun, bukan berarti semua tim telah mengoleksi jumlah sisa laga yang sama. Pasalnya, pada giornata ke-25 empat laga yang ditunda. Artinya, delapan tim masih mengantongi sisa 13 laga dan 12 tim lainnya tinggal memainkan 12 partai lagi.
Kolarov menambahkan, saat ini prioritas utama seharusnya bukan pada kelanjutan penyelenggaran kompetisi sepak bola, melainkan memulihkan kondisi kesehatan publik di Italia. Hingga 17 Maret, angka kematian akibat virus corona di Italia telah mencapai 2503 jiwa, sedangkan orang yang terinfeksi telah menyentuh angka 26 ribu lebih.
''Saat ini, sepak bola bukanlah prioritas utama. Kami mungkin ingin kembali merumput sesegera mungkin, tapi kami juga harus rasional. Melihat kondisi yang tengah terjadi di Italia, saya tidak tahu bagaimana cara kami untuk bisa menyelesaikan kompetisi pada 30 Juni mendatang,'' tutur bek asal Serbia tersebut.