Kamis 19 Mar 2020 23:40 WIB

KNI Raih Penghargaan Bidang Penanganan Sampah Plastik

Daur ulang tersebut berupa mengolah kembali sampah plastik menjadi aneka produk tas.

Penghargaan di bidang lingkungan yang diraih KNi.
Foto: Sok. Ist
Penghargaan di bidang lingkungan yang diraih KNi.

REPUBLIKA.CO.ID, BONTANG -- Corporate Social Responsibility (CSR) PT Kaltim Nitrate Indonesia (PT KNI) menorehkan prestasi sekaligus mendapatkan apresiasi dari The La Tofi School of CSR.

Penghargaan di bidang lingkungan dalam hal penanganan sampah plastik dalam ajang Indonesia Golden Awards (IGA) 2020 berhasil disabet pada Rabu (18/3). Implementasi pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh KNI dimasyarakat dianggap sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Penghargaan IGA 2020 yang digelar oleh The La Tofi School of CSR yang diterima olehKNI diserahkan secara langsung oleh La Tofi yang merupakan Chairman The La Tofi School of CSR dan diterima oleh Hadi Andriatomo selaku Specialist Infrastrukture Operations IT Manager dari PT KNI.

Menurut Hadi, dengan diraihnya penghargaan ini akan semakin membuat KNI fokus terhadap penanganan limbah/sampah plastik dari pabrik yang dikelola oleh KSM Anggrek. Lokasi pabrik berada di Keluraha Guntung, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur sehingga menghasilkan peningkatan ekonomi masyarakat.

Dia mengatakan,sebelumnya upaya menangani persoalan sampah, khususnya sampah plastik telah dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat Anggrek yang selanjutnya

disebut KSM Anggrek binaan PT KNI.

"KSM Anggrek adalah salah satu komunitas masyarakat yang bergerak dalam

pengolahan sampah plastik daur ulang di Kota Bontang Kalimantan Timur. KSM Anggrek berdiri di tahun 2012, terdiri dari 10 orang anggota yang masuk dalam kategori

kelompok rentan," papar dia, Kamis (19/3).

Dia menjelaskan, berawal dari Program PNPM Mandiri, KSM Anggrek mendapat

bantuan pendanaan untuk mengelola sampah agar bisa diolah menjadi produk bernilai

ekonomis. Berbekal keterampilan menjahit, pendanaan tersebut digunakan untuk

pengadaan sarana dan prasarana untuk mengelola sampah.

"Kemudian pelatihan kelembagaan juga dilakukan untuk meningkatkan kapasistas kelompok dalam mengolah limbah menjadi produk bernilai ekonomis," kata dia.

Dia melanjutkan, adapun tujuan dibentuknya KSM Anggrek adalah untuk melakukan pemilahan sampah yang dapat didaur ulang dan tentunya aman untuk digunakan oleh masyarakat. "Bentuk dari daur ulang tersebut berupa mengolah kembali sampah plastik menjadi aneka

produk tas kantong," ujarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement