Kamis 19 Mar 2020 21:18 WIB

Gula Pasir Langka, Pembelian Dibatasi

Warga hanya boleh membeli gula pasir maksimal dua kilogram.

Beberapa hari terakhir ini ketersediaan gula pasir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, minim akibat dari pasokan yang terbatas baik ke pasar modern maupun tradisional (Foto: Ilustrasi gula pasir)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Beberapa hari terakhir ini ketersediaan gula pasir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, minim akibat dari pasokan yang terbatas baik ke pasar modern maupun tradisional (Foto: Ilustrasi gula pasir)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Beberapa hari terakhir ini ketersediaan gula pasir di Kota Sukabumi, Jawa Barat, minim akibat dari pasokan yang terbatas baik ke pasar modern maupun tradisional. Hal ini membuat pembelian salah satu komoditas penting ini harus dibatasi.

"Dari hasil pantauan di pasar tradisional dan modern persediaan gula pasir masih ada, tetapi terbatas karena berkurangnya pasokan," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas, Koperasi, Perdagangan, Perindustrian dan UMKM Kota Sukabumi Kepala Didin Syaripudin di Sukabumi, Kamis (19/3).

Baca Juga

Menurut dia, karena persediaan semakin berkurang maka pengelola pasar modern, grosir maupun pedagang di pasar tradisional diimbau untuk membatasi penjualan, dan hal ini sudah mulai dilakukan. Saat ini, setiap pembeli hanya bisa membeli gula pasir dua kilogram.

Akibat berkurangnya persediaan harganya terus merangkak naik yang awalnya Rp12 ribu/kg hingga Rp13 ribu/kg kini menjadi Rp16 ribu/kg. Dirinya tidak menampik, berkurangnya pasokan yang menyebabkan persediaan terbatas pengaruh dari pandemi COVID-19.

Meskipun persediaan tidak banyak, tetapi pihaknya mengapresiasi warga Kota Sukabumi yang tidak panik dalam menyikapi ketersediaan komoditas tersebut. Pihaknya berkoordinasi dengan instansi terkait dan Kemenertian Perdagangan RI agar pasokan dan persediaan kembali normal yang salah satunya melalui impor.

"Warga tidak perlu khawatir karena pemerintah saat ini terus berupaya memulihkan harga, persediaan dan pasokan gula pasir, kami pun menjamin persediaannya bisa mencukupi hingga Ramadhan," tambahnya.

Walaupun tidak ada gejolak, Didin tetap mengimbau kepada warga agar tidak panic buying dan pengusaha atau pedagang tetap membatasi pembelian gula pasir. Selain itu, di tengah keterbatasan persediaan pihaknya berkoordinasi dengan Satuan Tugas Pangan Kota Sukabumi untuk antisipasi terjadinya aksi penimbunan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement