REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof Haedar Nashir, menyampaikan pesan kepada umat dalam momentum Isra Miraj 27 Rajab 1441 Hijriyah bertepatan Ahad (22/3).
Dalam pandangan Prof Haedar, peristiwa Isra Miraj harus menjadi hikmah bagi umat Islam. Nabi Muhammad tidak egois dengan spiritualitas dan keimanan dirinya.
Jika Rasulullah egois seperti para sufi yang ingin wihdatul wujud, tentu Nabi tidak turun dari Sidratul Muntaha ke bumi. "Tapi Nabi kembali ke bumi untuk mengemban risalah rahamatan lil ‘alamin bagi kehidupan semesta," kata Haedar kepada Republika.co.id, Ahad (22/3).
Dia menjelaskan, Isra Miraj mengajarkan keagungan Allah SWT untuk manusia agar manusia mau beriman dan rendah hati. Sehingga manusia mau berbuat ihsan dengan sesama.
Dia menyampaikan, di tengah bawah virus corona atau Covid-19, dengan spirit Isra Miraj setiap Muslim harus mau peduli dan berbagi dengan sesama yang ditimpa musibah.
Sebagai seorang Muslim jangan egois dengan menuruti keyakinan dan kepentingan sendiri, seolah dirinya kuat. Sementara tidak peduli dengan situasi sehingga membahayakan diri dan orang lain.
"Lebih-lebih para tokoh agama, jadilah pencerah dan obor kehidupan bagi umat dan masyarakat luas mengikuti uswah hasanah Nabi," ujarnya.
Haedar mengingatkan, tokoh agama jangan mengembangkan pesan-pesan keislaman yang membuat umat menjadi egois, tidak peduli dengan keadaan bahaya, serta melawan protokol kesehatan demi tercegah dari wabah Covid-19.
Umat beriman memang harus yakin dengan kuasa Allah ketika hadapi wabah. Tetapi harus ikhtiar dan tidak boleh berbuat semaunya sendiri. "Tunjukkan kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama sebagai bagian dari iman dan amal saleh," jelasnya.