Senin 23 Mar 2020 09:14 WIB

Bank Dunia Siapkan Rp 28 Triliun Bantuan Tangani Covid-19

Bantuan pertama akan diberikan pada Afghanistan dan Ethiopia.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolandha
Bank Dunia siap menggelontorkan bantuan pertama sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp 28 triliun untuk menghadapi pandemik Covid-19.
Foto: www.freepik.com
Bank Dunia siap menggelontorkan bantuan pertama sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp 28 triliun untuk menghadapi pandemik Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Bank Dunia siap menggelontorkan bantuan pertama sebesar 1,7 miliar dolar AS atau Rp 28 triliun untuk menghadapi pandemik Covid-19. Bantuan akan diberikan kepada 40 negara yang membutuhkan.

Presiden Bank Dunia, David Malpass menyampaikan, bantuan pertama akan diberikan pada Afghanistan dan Ethiopia. Dalam blog yang diunggah di LinkedIn, Ahad (22/3), Malpass mengatakan proyek bantuan diberinama Fast Track Facility (FTF).

Baca Juga

"Pendanaan atas proyek ini dengan nilai bisa mencapai Rp 14 miliar dan sudah disetujui pekan lalu untuk menolong negara-negara yang terimbas virus corona," katanya, seperti dilansir Reuters.

Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 350 ribu orang di seluruh dunia dan menyebabkan lebih dari 13 ribu kematian. Malpass mengatakan tim Bank Dunia sudah mempersiapkan proyek di 40 negara senilai sekitar Rp 1,7 miliar di bawah proyek FTF.

Proyek di Afghanistan dan Ethiopia adalah yang paling utama dan akan dibahas pekan ini. Pembahasan dibutuhkan untuk penyetujuan secara formal. Proyek akan dilakukan juga segera di 14 negara lain. Ia tidak menyebutkan negara mana saja.

Proyek ini bisa dengan cepat direplikasi di negara lain, termasuk dari bank pembangunan multilateral lainnya. Sebagai tambahan, Bank Dunia dan International Finance Corporation (IFC) juga bekerja sama untuk menggelontorkan 1,5 miliar dolar di 24 negara.

Pendanaan ini khusus untuk restrukturisasi proyek yang sudah ada. Malpass tidak menyebutkan lebih lanjut. Ia mengatakan para pejabat Bank Dunia berkoordinasi secara intens dengan banyak menteri keuangan dan pejabat bank sentral dari seluruh dunia terkait penanganan Covid-19.

Termasuk memastikan kebutuhan mereka di masing-masing negara, juga respons setiap negara dalam menghadapi krisis. Ini agar Bank Dunia dapat mengidentifikasi sejumlah cara untuk menanggulangi wabah. Mayoritas membutuhkan peralatan kesehatan dan memperbarui fasilitasnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement