Senin 23 Mar 2020 15:46 WIB

Menparekraf Minta Hotel Jadi Tempat Tinggal Tenaga Medis

Langkah itu diambil untuk memudahkan tenaga medis dekat dari RS.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan  Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Wishnutama Kusubandio mengatakan pemerintah terus melakukan langkah-langkah dalam upaya penanganan pandemi Covid-19. Begitu juga Kemenparekraf yang saat ini tengah mengupayakan agar hotel-hotel di berbagai daerah dapat menjadi sarana bagi tenaga medis ataupun lokasi isolasi Covid-19.

"Kami sedang mempersiapkan kerja sama dengan jaringan hotel untuk menjadi sarana tempat tinggal bagi tenaga medis dan gugus tugas di berbagai daerah agar mereka lebih dekat dengan RS yang menangani wabah, dan jika diperlukan nantinya bisa menjadi lokasi isolasi mandiri," kata Wishnu dalam konferensi pers di live streaming Youtube pada Senin (23/3).

Baca Juga

Usulan ini pun menurutnya, telah dibicarakan dengan Kepala BNPB Doni Monardo selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19. Langkah itu juga mengacu pada Intruksi Presiden (Inpres) Nomer 4 Tahun 2020 mengenai refocussing kegiatan, realokasi anggaran, serta pengadaan barang dan jasa dalam percepatan penanganan covid-19.

Selain bekerja sama dengan Jaringan Hotel, Wishnu juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang berkoordinasi dengan penyedia transportasi untuk menyediakan alat transportasi bagi tenaga medis dan gugus tugas.

Selain itu, lanjut Wishnu, pemerintah juga akan berupaya mengusulkan stimulus ekonomi agar dapat berupaya meringankan beban biaya buat para pelaku sektor usaha dan ekonomi kreatif. Tujuannya adalah dapat mengurangi potensi PHK karyawan pada sektor tersebut.

"Bapak Presiden dan pemerintah menaruh perhatian yang sangat besar dan tinggi pada sektor pariwisata sebagai salah satu leading sektor ekonomi nasional. Namun untuk menangani dampak covid-19 ini diperlukan kerja sama dari berbagai pihak dan kalangan masyarakat," terangnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement