Senin 23 Mar 2020 16:11 WIB

Unpad dan InJabar Luncurkan Aplikasi Pencegahan Covid-19

InJabar Ajak Warga Manfaatkan Aplikasi AMARI Covid-19

Peluncuran aplikasi AMARI Covid-19 dilakukan secara teleconference antara Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti M.SIE, Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar) Prof Dr Keri Lestari M.Si Apt, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran Dr Med Setiawan dr AIFM, dan Pemkab Sumedang, Senin (23/3).
Foto: Istimewa
Peluncuran aplikasi AMARI Covid-19 dilakukan secara teleconference antara Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti M.SIE, Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar) Prof Dr Keri Lestari M.Si Apt, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran Dr Med Setiawan dr AIFM, dan Pemkab Sumedang, Senin (23/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjarandan secara resmi meluncurkan aplikasi berbasis website bernama AMARI Covid-19 (Aplikasi Mawas Diri Corona Virus Disease 2019), Senin (23/3).  Aplikasi ditujukan untuk membantu masyarakat melakukan pemeriksaan mandiri terkait risiko terpapar Covid-19.

Peluncuran dilangsungkan secara teleconference antara Rektor Unpad Prof Dr Rina Indiastuti M.SIE, Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar) Prof Dr Keri Lestari M.Si Apt, Ketua Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran Dr Med Setiawan dr AIFM, dan Pemkab Sumedang. Pemkab Sumedang dipilih sebagai mitra karena daerahnya dijadikan pilot project implementasi AMARI Covid-19.

Aplikasi ini juga dimaksudkan untuk mengedukasi masyarakat tentang informasi yang benar mengenai Covid-19. Ketua Satgas Covid-19 Universitas Padjadjaran Dr Med Setiawan dr AIFM mengatakan, dengan adanya aplikasi ini dapat mengendalikan kekhawatiran dan kepanikan warga tentang Covid-19. Di antaranya dengan memahami kerentanan dari tiap invidu terhadap potensi terinfeksi virus tersebut.

Aplikasi ini juga menyediakan saran dan nasehat praktis yang dapat diikuti oleh masyarakat. Disamping itu, papar setiawan, aplikasi ini dapat menjadi penghubung antara individu atau keluarga, terhadap sistem layanan kesehatan dalam masa wabah Covid-19.

Setiawan menjelaskan, terdapat dua konsep utama dari aplikasi AMARI. Yakni sebagai media untuk mengenali kondisi kesehatan diri sendiri dan media untuk mengedukasi secara personal, serta Post AMARI Response System, yakni tanggapan yang bersifat tindak lanjut dari hasil penilaian mawas diri.

Direktur Institut Pembangunan Jawa Barat (InJabar) Prof Dr Keri Lestari M.Si Apt menyatakan dukungannya terhadap peluncuran AMARI Covid-19. Kata dia, AMARI Covid-19 merupakan pilot project dengan Kabupaten Sumedang.

Aplikasi ini telah disinkronisasi dengan sistem kesehatan Kabupaten Sumedang, sehingga masyarakat dapat terhubung dengan Tim Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sumedang. ‘’Jika ada pasien atau masyarakat yang menunjukan risiko kemungkinan terpapar, maka aplikasi ini terhubung dengan Tim Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sumedang,’’ ujarnya.

Dengan informasi itu, ungkap dia, maka Tim Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sumedang akan mendatangi ke rumah warga yang terpapar corona. Aplikasi ini, tegas dia, sesuai dengan konsep self distancing dan mencegah penumpukan orang di fasilitas kesehatan.

Keri memaparkan, ini adalah inovasi Unpad untuk masyarakat Jabar dalam penanggulangan pandemik Covid-19, dengan pilot project di Kabupaten Sumedang. Kata dia, cara pemerikasaan mandiri melalui AMARI Covid-19 cukup mudah.

Pengguna dapat mengunjungi aplikasi yang beralamat di bit.ly/amaricovid19. Setelah itu, papar Keri, pengguna dipersilakan untuk menjawab beberapa pertanyaan sesuai dengan kondisi riil saat ini. Kemudian, laman website akan memberikan saran dan memberi arahan lebih lanjut.

Apabila pengguna membutuhkan layanan pemeriksaan jarak jauh dan edukasi (telemedicine dan teleedukasi), pengguna dapat menggunakan fitur tersebut dengan menekan tombol yang ada di laman website. Tenaga kesehatan akan memfasilitasi dan menghubungi pengguna melalui layanan telepon.  

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement