Selasa 24 Mar 2020 16:58 WIB

BI Pastikan Likuiditas Pasar Keuangan Lebih Dari Cukup

BI sudah mengucurkan hampir Rp 300 triliun sebagai injeksi likuiditas.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) memastikan likuiditas di pasar keuangan tetap cukup, baik rupiah maupun valuta asing (valas). Gubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan BI sudah mengucurkan hampir Rp 300 triliun sebagai injeksi likuiditas.

"Kami pastikan likuiditas di pasar lebih dari cukup," kata Perry dalam briefing update siaran langsung, Selasa (24/3).

Baca Juga

Injeksi likuiditas tersebut dalam bentuk pembelian Surat Berharga Negara (SBN) dari pasar sekunder sebesar Rp 168,2 triliun, transaksi repo sebesar Rp 55 triliun dan penurunan Giro Wajib Minimum sebesar Rp 75 triliun. Perry mengatakan BI akan terus melakukan injeksi saat dibutuhkan baik di pasar rupiah maupun valas.

Stabilisasi rupiah dilakukan dengan triple intervention, yakni spot, DNDF, dan pembelian SBN di pasar sekunder. BI memastikan bekerjanya mekanisme pasar uang dan pasar valas, baik di dalam negeri maupun luar negeri, agar memenuhi kebutuhan likuiditas.