Selasa 24 Mar 2020 18:26 WIB

Pendeta yang Beri Pertolongan Respirator ke Pemuda Meninggal

Pastor Giuseppe Berardelli yang positif corona beri bantuan respirator ke pasien lain

Rep: Fergi Nadira/ Red: Christiyaningsih
Paus Francis berdoa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi corona. Ilustrasi.
Foto: EPA
Paus Francis berdoa di dua tempat ibadah dalam harapan mengakhiri pandemi corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BERGAMO - Seorang pendeta Italia yang memberikan respirator kepada pasien muda penderita virus corona dilaporkan meninggal. Pastor Giuseppe Berardelli (72 tahun) yang juga menderita Covid-19, meninggal di rumah sakit daerah Lovere, Bergamo.

Wilayah tersebut merupakan salah satu kota yang paling terpukul di Italia. Pihak rumah sakit melaporkan bahwa Giuseppe Berardelli yang merupakan pendeta utama di kota Casnigo, meninggal pekan lalu di rumah sakit Lovere. Menurut rumah sakit, ia menolak menggunakan respirator yang dibeli oleh umatnya dan lebih memilih untuk memberikannya kepada pasien yang lebih muda.

Baca Juga

Dilansir BBC, warga Casnigo sangat mengapresiasi tindakan pendeta Berardelli. Banyak warga bertepuk tangan dari jendela dan balkon mereka saat peti mati diambil untuk dimakamkan. Namun, tidak ada upacara pemakaman.

Pada Selasa (24/3), Paus Fransiskus memimpin doa bagi para dokter dan imam yang telah meninggal. Paus berdoa dengan berterima kasih kepada Tuhan atas teladan kepahlawanan dokter dan para pendeta dalam melayani mereka yang sakit.

Setidaknya 50 pendeta dilaporkan telah meninggal dunia karena penyakit Covid-19 yang meluas di negara Eropa itu. Italia merupakan negara yang terkena dampak terburuk di dunia dengan 6.077 kematian sejauh ini. Italia juga telah mengisolasi wilayah dalam waktu yang lama ketika mencoba untuk menghentikan penyebaran infeksi dari wilayah utara Lombardy yang paling parah dilanda virus.

Virus corona baru dengan nama resmi SARS-Cov-2 ini telah menyebar dengan cepat di seluruh dunia, sehingga memengaruhi lebih dari 190 negara dan merenggut lebih dari 16 ribu jiwa. Lebih dari 360 ribu kasus yang dikonfirmasi di seluruh dunia. Eropa kini berada di pusat krisis dan AS sedang menghadapi lonjakan kasus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement