Selasa 24 Mar 2020 20:55 WIB

Gugus Tugas Imbau Lansia Benar-Benar Jaga Diri

Gugus Tugas mengimbau lansia menjaga jarak, termasuk dengan keluarga sendiri.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA FOTO
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo (tengah) didampingi pejabat terkait memberikan keterangan kepada media berita terkini mengenai kasus COVID-19 di Kantor Pusat BNPB, Jakarta, Sabtu (14/3/2020). Dalam keterangannya Doni menyampaikan bahwa kasus positif COVID-19 berjumlah 96 kasus per hari Sabtu (14/3/2020), dari total kasus yang tersebut 8 sembuh dan 5 meninggal dunia. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/foc.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 sekaligus Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau agar masyarakat lanjut usia (lansia) betul-betul menjaga diri dengan social distancing. Hal itu penting agar tidak terserang virus corona (Covid-19).

"Terkait perlindungan masyarakat lansia, kepada seluruh masyarakat yang secara status usianya memasuki usia lansia mohon berkenan betul-betul menjaga diri, jangan dekat dengan siapapun termasuk anggota keluarga di rumah, karena belum tentu anggota keluarga di rumah aman," ujar Doni dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

Dia mengatakan disamping lansia, upaya menjaga diri juga harus dilakukan oleh mereka yang memiliki penyakit bawaan seperti diabetes, hipertensi, jantung dan penyakit lain, khususnya asma.

"Harus harus betul-betul dijaga, diperhatikan jangan mendekat kepada siapa pun juga karena kita tidak bisa tahu siapa yang sudah terpapar atau belum," jelas dia.

Dia menekankan pasien yang dirawat di RS sudah pasti adalah orang yang positif Covid-19. Namun yang justru berbahaya, kata dia, adalah mereka yang secara fisik tidak terlihat sakit tapi sebagai carrier atau pembawav virus. "Yang berbahaya ketika tidak bisa identifikasi orang-orang di sekitar kita," kata Doni.

Doni juga mengimbau masyarakat yang masih menggunakan moda transporatasi umum, apabila menyentuh sesuatu agar tidak menyentuh mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement