REPUBLIKA.CO.ID, FREETOWN -- Presiden Sierra Leone Julius Maada Bio mendeklarasikan keadaan darurat kesehatan selama 12 bulan, Rabu (25/3). Langkah itu diambil untuk mengantisipasi penyebaran virus corona baru Covid-19.
“Penyebaran global yang cepat dari virus corona menimbulkan risiko besar bagi manusia yang dapat menyebabkan kematian besar dan dapat menyebabkan gangguan sosial-ekonomi di Sierra Leone,” kata Bio dalam pidatonya yang disiarkan stasiun televisi, dikutip laman Anadolu Agency.
Hal itu menjadi alasannya memberlakukan keadaan darurat kesehatan selama setahun. “Situasi ini memerlukan langkah-langkah efektif untuk mencegah, melindungi, dan mengurangi penyebaran penyakit virus corona di Sierra Leone,” ujar Bio.
Dia mengatakan akan mengerahkan personel militer dan kepolisian untuk menegakkan kepatuhan terhadap semua arahan kesehatan masyarakat. Bio menegaskan bahwa langkah terbaru yang diambilnya bukan karantina wilayah atau lockdown. Sehingga, tak ada alasan bagi warganya menimbun barang atau menaikkan harga.
Sierra Leone memiliki populasi 7,5 juta jiwa. Hingga saat ini, negara tersebut belum memiliki kasus Covid-19.