Rabu 25 Mar 2020 20:23 WIB

Corona Mereda, China Buka Kembali 500 Lebih Bioskop

Meski sudah dibuka, warga China masih takut ke bioskop.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
Biskop (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Biskop (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penyebaran virus corona menunjukkan tanda-tanda mereda di China. Beberapa bioskop pun kembali dibuka di beberapa provinsi di seluruh negeri pada akhir pekan. Pada Jumat (20/3) ada 486 bioskop kembali dibuka. Pada akhir pekan lalu, jumlah tersebut bertambah hingga 507 bioskop.

Konsentrasi penonton bioskop terbesar berada di Xinjiang. Ini merupakan lokasi pertama yang dibuka sejak China menutup semua bioskop pada Januari 2020. Provinsi lain yang juga membuka bioskop adalah Mongolia Dalam, Sichuan, Qinghai, Henan, Fujian, dan Guangdong.

Seperti yang telah dilaporkan sebelumnya, China berharap akan terus membuka bioskop hingga April 2020. Pembukaan bioskop dilakukan secara bertahap. Beberapa film yang akan dirilis ulang yakni Wolf Warrior 2, American Dreams in China, The Wandering Earth, Wolf Totem, dan Lebanon pic Capernaum.

Industri perfilman China mulai menargetkan kembali film-film box office sambil menghormati langkah-langkah keamanan yang dikeluarkan oleh Beijing.

Studio-studio Hollywood juga berencana bangkit kembali. Pada pekan lalu, Warner Bros Pictures mengatakan akan merilis versi 3D 4K baru dari film Harry Potter And The Sorcerer's Stone, meskipun tanggalnya belum ditentukan.

Hollywood berharap bisnis industri perfilman mampu menemukan stabilitas yang lebih baik pada liburan 1 Mei. Menurut China Global Television berdasarkan survei baru-baru ini oleh Sir Film disebutkan sebagian besar responden tidak berencana pergi ke bioskop meski corona mereda. Sebagian besar responden masih memiliki rasa takut dengan kerumunan dan masih ragu meninggalkan rumah. Mereka juga masih menanti judul-judul film baru bermunculan.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan ada 39 kasus Covid-19 baru yang dilaporkan pada Ahad (22/3). Masing-masing diimpor ke daratan di mana jumlah total kasus yang dikonfirmasi adalah 81.093 kasus dengan 3.270 kematian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement