Kamis 26 Mar 2020 07:21 WIB

Ibunda Wafat, Jokowi akan Tetap Ikut KTT G20 Bahas Corona

Rencananya, Jokowi akan mengikuti virtual conference KTT G20 ini di Istana Bogor.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Andi Nur Aminah
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi putra sulung presiden, Gibran Rakabuming Raka (kanan) beserta keluarga memberikan keterangan pers terkait wafatnya ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo di rumah duka, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/3/2020). Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo menyatkan bahwa Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia karena sakit kanker yang sudah diderita sejak 4 tahun ini
Foto: Antara/Maulana Surya
Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi putra sulung presiden, Gibran Rakabuming Raka (kanan) beserta keluarga memberikan keterangan pers terkait wafatnya ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo di rumah duka, Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (25/3/2020). Dalam keterangannya, Presiden Joko Widodo menyatkan bahwa Ibunda Presiden Joko Widodo, Sujiatmi Notomiharjo meninggal dunia karena sakit kanker yang sudah diderita sejak 4 tahun ini

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tetap menghadiri video conference sidang pemimpin KTT G20 yang akan membahas mengenai penanganan virus corona meskipun tengah dalam suasana berduka. Sidang pemimpin KTT G20 ini akan diselenggarakan secara virtual, Kamis (26/3) malam ini pukul 19.00 WIB.

"Penanganan Covid-19 dan penyiapan Sidang Pemimpin KTT G 20 secara video conference yang akan dilakukan hari ini Kamis pukul 19.00. Rencananya Presiden akan tetap hadir," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Kamis (26/3) pagi.

Baca Juga

Melalui virtual conference tersebut, Jokowi akan menyampaikan berbagai pandangannya terkait penanganan virus corona. Rencananya, Jokowi akan mengikuti virtual conference KTT G20 ini di Istana Bogor.

Setelah mendengarkan kabar wafatnya sang ibunda, Jokowi langsung terbang menuju Solo. Ia juga meminta agar masyarakat tak perlu hadir dan melayat di rumah duka untuk menjaga jarak aman menghindari penyebaran corona.

Pramono mengatakan, di tengah kabar duka tersebut, Presiden tetap tabah dan tetap memikirkan masalah negara, terutama pandemi corona saat ini. "Semalam Mensesneg dan Saya (Seskab) mendampingi Bapak Presiden sampai pukul 23.00. Beliau tabah sekali dan tetap memikirkan urusan kerjaan," kata Pramono.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement