REPUBLIKA.CO.ID, MEXICO CITY - Lusinan orang mengantre uji virus corona di mobil mereka dan di trotoar sebuah laboratorium di lingkungan Mexico City kelas atas pada Rabu (25/3). Mereka berebut untuk memperoleh diagnosis meskipun ada imbauan pemerintah bahwa tidak semua orang perlu diuji.
Meksiko telah melaporkan 475 kasus virus corona sejak mendeteksi infeksi pertama pada akhir Februari, meskipun beberapa ahli mengatakan pengujian terbatas pemerintah berarti jumlah sebenarnya bisa lebih tinggi. Enam orang dengan infeksi virus corona telah meninggal.
Alejandra Quintero, 46, mengatakan dia pergi ke lab Biomedica di Lomas de Chapultepec atas rekomendasi dokternya karena dia demam dan sakit tenggorokan. Sebagai seorang guru yoga, dia mengatakan telah melakukan kontak dengan banyak orang dalam beberapa pekan terakhir dan ingin memperingatkan mereka jika dia terkena virus.
"Tubuh saya sakit, saya tidak punya energi, saya menaiki tangga dan saya merasa seperti tidak bisa bernapas," kata Quintero yang berbicara dari mobilnya dengan masker bedah menutupi mulutnya.
Dia meminta Presiden Andres Manuel Lopez Obrador untuk melakukan lebih banyak pengujian publik. Menurutnya beberapa orang di Meksiko mampu membayar biaya laboratorium swasta seperti Biomedica, yang katanya menarik biaya 3.300 peso (137 dolar ) per tes. "Jika dia benar-benar peduli dengan rakyatnya, dia harus melindungi mereka," kata Quintero.
Wakil menteri kesehatan Meksiko Hugo Lopez-Gatell merekomendasikan hanya orang yang berada dalam kelompok berisiko tinggi yang harus mencari bantuan medis untuk menghindari penyebaran virus di fasilitas kesehatan. Kelompok berisiko tinggi seperti yang berusia di atas 65 tahun atau dengan kondisi kesehatan kronis.
Orang dengan gejala ringan dan tidak ada darurat medis harus tetap di rumah dan membiarkan virus hilang dengan sendirinya, katanya. Pada Rabu, Meksiko telah menguji 2.445 orang yang ditemukan negatif virus corona dan memantau 1.656 kasus lainnya. Demikian kata kementerian kesehatan.
Di Biomedica, dokter laboratorium yang mengenakan sarung tangan, masker bedah, kacamata, topi, dan jas seluruh tubuh menemui klien satu per satu. Dokter juga menemui klien dalam antrean mobil dan orang-orang yang menunggu di luar dengan jarak beberapa kaki di antara mereka.
Alex, seorang pria muda yang mengenakan masker bedah biru yang meminta nama belakangnya dirahasiakan karena alasan privasi, mengatakan dia kembali dari liburan di Las Vegas 10 hari yang lalu. Sekarang menderita sakit tenggorokan dan batuk.
"Mengejutkan bahwa Anda hanya bisa dites jika Anda membayarnya," katanya. "Saya akan pulang dan mengarantina diri sampai saya mendapatkan hasilnya," ujar Alex.