REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Penyebaran virus corona baru atau COVID-19 di Jawa Barat, terdapat empat kluster. Yakni, berasal dari empat acara besar yang berlangsung di Bogor, Karawang, dan Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, pihaknya telah menggandeng Polda Jabar untuk mencari mereka yang hadir dalam empat acara tersebut. Ia berharap, mereka bisa ikut melakukan rapid test (tes cepat) untuk mengetahui kondisi terpapar Covid-19 atau tidak.
"Dengan tes ini mudah-mudahan bisa ditemukan peta persebaran berikutnya sehingga kita bisa membendung (penyebaran)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil dalam konferensi pers di Gedung Sate, Kamis (26/3).
Adapun empat kluster yang saat ini dicari dan masuk kategori orang dalam pengawasan (ODP) adaah mereka yang dapat pada seminar platform bisnis tanpa riba di Bogor 25-28 Februari 2020, Seminar GPIB 26-29 Februari di Bogor, Musda HIPMI 9 Maret di Karawang, dan acara keagamaan beberap waktu lalu di Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
"Saya titip ke Kapolda ini dipaksa jadi DPO (daftar pencarian orang) dibantu kepolisian. Kita harus menemukan mereka yang seminar ini untuk tes masif," kata Emil.
Emil mengatakan, saat ini Pemprov Jabar memang tengah melakukan tes kepada mereka yang masuk daftar ODP dan PDP. Selain itu tes juga dilaksanakan para tenaga medis yang berkecimpung melakukan perawatan kepada pasien corona, salah satunya adalah Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Sejauh ini, informasi parsial seluruh pegawai yang sudah tes hasilnya negatif. Dokter dan perawat yang ada di sana jadi tidak terdampak (COVID-19)," katanya.
Sementara, untuk tes masif yang akan dilakukan untuk dua kategori lain, yakni B dan C secara umum, diundur. Pemprov Jabar pun, masih melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mengerjakan detilnya.
"Jadi yang drive thru untuk dua kategori ini nanti setelah beres rapid test yang kategori A. Kita akan cek dulu untuk lapangan luasnya," katanya.