Kamis 26 Mar 2020 18:57 WIB

Khofifah: Kediri dan Gresik Sudah Jadi Zona Merah

Sudah ada 59 pasien Corona di Jatim, tiga meninggal.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Teguh Firmansyah
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan adanya penambahan delapan pasien positif Corona (Covid-19) baru di Jatim. Saat ini, total pasien positif Corona di wilayah tersebut menjadi 59 orang.

Delapan pasien baru yang positif Covid-19 tersebut rinciannya dua di Surabaya, tiga di Sidoarjo, dua di Kabupaten Kediri, dan satu di Gresik.

Baca Juga

"Dengan demikian kalau kita melihat peta, Kabupaten Kediri sudah menjadi merah, Gresik juga sudah menjadi merah," ujar Khofifah saat menggelar konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Kamis (26/3).

Khofifah melanjutkan, dari 59 pasien positif Covid-19, tiga di antaranya meninggal. Rinciannya, satu di Surabaya, satu di Sidoarjo, dan satu di Malang. Sementara itu, pasien positif Covid-19 yang dinyatakan sembuh menjadi tujuh orang. Empat dari RSUD dr. Soetomo, dua dari RS Universitas Airlangga, dan satu dari RSUD Syaiful Anwar, Malang.

photo
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Mural karya Serikat Mural Surabaya tersebut merupakan media edukasi kepada warga agar mencegah potensi penyebaran virus corona.

"Per hari ini yang sudah dinyatakan konversi negatif atau sudah sembuh ada tujuh orang. Empat dari RSUD dr. Soetomo, dua dari RSUA, dan satu dari RSUD Syaiful Anwar Malang," ujar Khofifah.

Sementara itu, jumlah pasien yang terkonfirmasi masuk pada kategori pasien dalam pengawasan (PDP) di Jawa Timur ada 221 orang. Jumlah itu meningkat dari sebelumnya hanya 190 orang. Pun jumlah orang dalam pemantauan naik dari 2.542 orang menjadi 3.055 orang.

Khofifah menyampaikan terima kasih kepada seluruh tim medis dan paramedis dan seluruh relawan, yang telah memberikan layanan terbaiknya bagi pasien Covid-19.

Menurutnya, berbagai ikhtiar yang dilakukan, harus disebarluaskan kepada masyarakat supaya sama-sama melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement