REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyediakan layanan konsultasi bagi petugas medis yang menginap di Hotel Grand Cempaka. Layanan tersebut tersedia baik untuk dokter maupun perawat yang menangani pasien terjangkit virus corona (COVID-19).
"Kita siapkan konseling juga. Ke depan akan ada psikiater membantu sekiranya ada problem dari tenaga medis tersebut," kata Direktur Utama Jaktour Novita Dewi di Hotel Grand Cempaka usai menyambut rombongan tenaga medis gelombang kedua, Kamis (26/3) sore.
Selain layanan konsultasi (konseling), nantinya para tenaga medis dipastikan mendapatkan layanan yang prima dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai dari penyediaan makanan dan minuman hingga kebersihan kamar. "Kita berikan penginapan yang layak kemudian juga makan itu 'free flow', baik pagi, siang, malam, snack," katanya.
"Jadi kapan mereka lapar kita siapkan. Kemudian kita siapkan kopi, kopi hangat. Setiap hari kamar mereka di semprot disinfektan untuk memastikan supaya semuanya steril," kata Novita.
Hingga saat ini baru dua RSUD yang mengirimkan tenaga medisnya untuk tinggal di hotel yang disediakan oleh Pemprov DKI itu, yaitu RSUD Pasar Minggu dan RSUD Tarakan.
Novita pun memperkirakan hingga Kamis malam ini, petugas medis yang menginap dapat mencapai 400 petugas. "Banyak sekali animo yang masuk. Jadi hari ini hingga malam nanti diperkirakan sampai 400 tenaga medis yang akan menginap. Lalu sudah ada 'waiting list' juga, dari RSK Duren Sawit sudah 'waiting list' 80 tenaga medis," ujar Novita.
Para petugas medis itu akan menginap di hotel hingga wabah COVID-19 bisa diatasi dan dikendalikan secara penuh oleh pemerintah. Pemprov DKI memfasilitasi tempat tinggal sementara bagi para perawat dan dokter mendapatkan hak yang sesuai dengan pekerjaannya menangani pasien terjangkit virus corona.