REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Depok Dadang Wihana mengakui, persediaan alat pelindung diri (APD) di rumah sakit dan puskesmas saat ini sangat terbatas.
"APD sangat langka di pasaran sehingga kami kesulitan dalam pengadaan barang, tetapi kami terus berupaya mengakses ke banyak distributor untuk penyediaan APD ini," kata Dadang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/3).
Menurut Dadang, pihaknya hingga saat ini belum menerima bantuan kiriman APD dari provinsi, sedangkan dari pemerintah pusat diberikan sangat terbatas bersamaan dengan alat rapid test.
Dadang juga mengakui, tenaga kesehatan di puskesmas yang menggunakan APD yang dimodifikasi dari jas hujan memang benar adanya. Menurut dia, itu adalah kreasi dan swadaya para tenaga kesehatan di tengah keterbatasan APD pada situasi yang sangat darurat.
"Itulah bentuk perjuangan mereka para tenaga kesehatan, kita harus hargai dan ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya atas pengorbanan mereka," katanya.
Saat ini lanjut Dadang kami sedang melakukan pengadaan APD melalui anggaran belanja tidak terduga termasuk untuk pemenuhan kebutuhan puskesmas-puskesmas.