Ahad 29 Mar 2020 11:56 WIB

Warga Mudik Dini, Sekolah Bisa Dioptimalkan sebagai Karantin

Desa umumnya tidak memiliki tempat yang sangat representatif untuk karantina.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Marwan Jafar, dalam kegiatan reses di daerah pemilihan Jawa Tengah.
Foto: dok. Istimewa
Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Marwan Jafar, dalam kegiatan reses di daerah pemilihan Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Selama kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah dihentikan akibat wabah Covid-19, fasilitas pendidikan tersebut bisa dioptimalkan sebagai tempat karantina sementara bagi warga perantau yang sudah mudik ke kampung halamannya.

Karena sebagian warga yang mudik lebih cepat ke kampung halamannnya tersebut, juga harus ditangani sesuai dengan protokol kesehatan, terlebih bagi mereka yang pulang dari daerah 'zona merah' penyebaran wabah Covid-19.

"Selain dilakukan rapid test di tempat-tempat kedatangan, para pemudik tersebut mestinya juga disiapkan tempat- tempat karantina di dekat kampung halamannya," ungkap Anggota DPR RI, Marwan Jafar, Sabtu (28/3).

Apalagi, kata anggota FPKB ini, jika di antara ribuan pemudik yang memutuskan pulang lebih awal tersebut belakangan diketahui berstatus orang dalam pengawasan (OPD) atau bahkan ada yang positif terpapar Covid-19.

Sehingga, langkah- langkah penyiapan tempat karantina khusus menjadi sangat penting. Karena upaya tersebut akan bisa mengurangi potensi penyebaran virus di daerah atau di kampung halamannya sendiri.

Paling tidak, bagi mereka yang kemudian dinyatakan berstatus ODP atau bahkan positif terinfeksi Covid-19, bisa segera di karantina atau diisolasi sebelum dilakukan penanganan lebih lanjut, di tempat- tempat yang telah disiapkan.

Yang menjadi persoalan, lanjut Marwan, desa umumnya tidak memiliki tempat yang sangat representatif dan bisa dimanfaatkan untuk tempat karantina sementara. "Maka, menurut kami gedung- gedung sekolah di desa atau di kampung halaman pemudik trrsebut bisa dioptimalkan," tandasnya.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan, perlunya regulasi yang tegas terkait mudik di tengah situasi wabah Covid-19 seperti sekarang. Sehingga, tidak ambigu atau menimbulkan kebingungan di tengah masyarakat. 

Iimbauan Kapolri agar masyarakat bisa menahan diri untuk mudik, sebelum situasi wabah Corona membaik  juga  perlu ditindaklanjuti dengan pengawasan yang ketat di lapangan. Sehingga, tidak ditemukan lagi pelanggaran- pelanggaran yang terjadi di tengah masyarakat. 

Menurutnya, penegakan aturan dan disiplin sosial menjadi kata kunci untuk menekan menpenyebaran wabah Covid-19 yang terus meluas di negeri ini. Dicontohkannya, kebijakan work from home (WFH) dan social distancing maupun physical distancing perlu dilaksanakan secara tegas dan disiplin tinggi di daerah- daerah.

Sehingga hal tersebut cukup efektif menekan penyebaran virus ini. "Saya yakin, jika kebijakan pemerintah ditindaklanjuti dengan langkah- langkah konkrit, tegas serta disiplin oleh masyarakat, maka pandemi virus corona dapat segera diatasi," tandasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement